Puisi-Puisi Ngadi Nugroho

- 18 Juli 2022, 16:23 WIB
Ilustrasi kesunyian.
Ilustrasi kesunyian. /Roberto Mortoi/Unsplash/

SUNYI ITU

 
Sunyi itu terpelanting
Menembus dinding
Sayup kudengar rintih di atas genting
Berderap membuka tabir malam yang hening
 
Aku yang memanggil hujan di kamar ini
Sisa-sisa darah percumbuan pagi
Dengan cakarnya menusuk embun
Ada tetes di sudut matamu 
Menguntitku dalam pekat halimun
 
Kaliwungu, 2022
 
 
INGATANKU
 
Siapa yang tak ingat tentang jalan itu
Jalan yang pernah ditumbuhi bintang
Di antara lalang 
Kita bergandengan tangan
Mengayun langkah
Memahat senyum ibu
Menanamnya di rumah kita yang baru
 
Siapa yang tak ingat tentang senyum itu
Seperti serpihan cahaya
Sumber hidup semesta
Napas yang tergenapi
Hingga jantung tetap berdetak sampai saat ini
 
Siapa yang tak ingat tentang jalan itu
Membanting segala rupa pada sebuah sepi pigura kaca
Daun-daun ranggas
Melentik di jariku
Mengingatkanku pada jalan itu
 
Kaliwungu, 2022
 
 
MUSYAWARAH
 
Kita duduk bersama
Tanpa banyak bicara
Hanya sekadar sepatah beberapa patah kata
Memandang dinding-dinding tanpa telinga
Rembes rintik hujan di luar pendapa
Membasah di dada kita
 
Tetap tak banyak bicara
Jarum jam bergerak pukul delapan malam
Suara tik toknya hampir-hampir tak terdengar
Napas kita memburu, seolah ingin pulang segera
Melupakan pertemuan yang tak banyak bicara
Namun di sepanjang jalan antara rumahku dan rumahmu telah dipenuhi akar perdu
 
Kaliwungu, 2022
 
Biodata Penulis :
 
Ngadi Nugroho, Kelahiran juni, Kota semarang, Hobi menulis sajak beberapa sajaknya masuk dalam antologi progo7, Pujangga Facebook Indonesia, Suara Penyair Mencatat Ingatan dll. Masuk pula dalam media online : Majalah Elipsis, Umakaladanews, Mbludus, Litera, dll

Editor: Saiful Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x