Contoh Puisi Berantai 3 Orang Tentang Cinta, Santri, Guru, Pahlawan, Burungku, Orang Tua Hingga Teman

14 Januari 2024, 11:34 WIB
Contoh puisi berantai 3 orang tentang berbagai tema mulai cinta, santri, guru, pahlawan, burungku, orang tua, ayah dan ibu, teman, sahabat /Pixel @Katerina Holmes/

SUMENEP NEWS - Inilah contoh puisi berantai 3 orang tentang berbagai tema mulai cinta, santri, guru, pahlawan, burungku serta masih banyak lagi.

Dapatkan contoh puisi berantai 3 orang untuk adik adik pelajar ini agar nantinya bisa menggunakan naskah ini untuk bahan belajar.

Sudah disediakan di sini contoh puisi berantai 3 orang tema mulai cinta, santri, guru, pahlawan, burungku serta masih banyak lagi.

Baca Juga: Contoh Puisi Pendek Tentang Alam 2 Bait, 3 Bait, 4 Bait, Hingga 5 Bait

Seperti diketahui, Puisi adalah bentuk karya sastra yang memadukan keindahan kata-kata untuk menyampaikan makna dan perasaan secara mendalam.

Sebagai bentuk seni tulis, puisi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jenis tulisan lainnya.

Dalam puisi, penggunaan kata-kata yang dipilih dengan cermat dan penyusunan struktur yang unik dapat menciptakan suatu keindahan artistik yang menggugah perasaan pembaca.

Puisi juga mampu merangkai kata-kata menjadi suatu bentuk ekspresi pribadi, sehingga seringkali menjadi sarana bagi penyair untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan secara langsung.

Baca Juga: Contoh Kata Konkret Dalam Puisi: Pengertian, Fungsi dan Pemilihan Diksi

Pelajar, Tukang sate, dan Montir - Karya Ejino

Pelajar : Aku Adalah seorang pelajar, Aku belajar di sekolah…..

Tukang sate : Berjualan sate, ini pekerjaanku, tiap-tiap hari aku harus menyiapkan…..

Montir : Obeng, kunci inggris, tang, dan sejenisnya, aku harus memilikinya, karena itu membantuku mengerjakan…….

Pelajar : PR-PR ku, sangatlah sulit rasanya, tapi semngat yang kumiliki membuatku….

Tukang sate : Berkeliling komplek, mencari peruntungan, walaupun terkadang, tidak ada orang yang…..

Montir : Mampir ke bengkelku, dijamin semuanya langsung…..

Pelajar : Berangkat ke Sekolah, jauh tempatnya sehingga aku harus menggunakan…..

Tukang sate : Gerobak dorong, aku gunakan itu sebagai tempat untuk menjual…..

Montir : Oli, bensin, ban dalam juga aku sediakan, tidak luput pula…..

Pelajar : Buku-buku paket, bervariasi bentuknya, ada yang besar ad juga yang kecil, ada pula yang seperti…..

Baca Juga: 4 Contoh Puisi Tentang Keindahan Alam 2 Bait, 3 Bait, 4 Bait dan 5 Bait Singkat dan Pendek

Tukang sate : Usus ayam, jarang sekali orang menyukainya, sehingga aku mengolah itu dengan cara….

Montir : Menyebar paku di Jalanan, banyak orang melakukannya, semata-mata supaya orang banyak yang….

Pelajar : Belajar matematika, itu mapel yang aku suka, karena terdapat soal yang berdasarkan logika, sehingga aku ingin….

Montir : Mengganti oli, juga bisa aku lakukan, selain itu juga aku bisa…..

Pelajar : Berbahasa inggris, harus aku kuasai, karena aku ingin melanjutkan sekolahku di…..

Tukang sate : Pasar ayam, tempatku mencari dan membeli ayam-ayam yang akan ku jadikan sebagai….

Montir : Tambal ban, itu yang sering orang lakukan di bengkelku, ada pula yang cuma mengisi…..

Pelajar : Ujian nasional, akhirnya datang juga, aku sudah siap 100%, saat kulihat soalnya, aku pun kaget karena…..

Tukang sate : Banyak orang membeli sateku, aku pun sangat senang, mungkin itu karena ayam yang ku beli berkualitas…..

Montir : Motor matic, itu yang banyak orang gunakan saat ini.

Baca Juga: Apa Isi Taman Bungaku Dalam Puisi? Ini Jabawan Tema 5 Kelas 2 Pembelajaran 4 Halaman 40

Puisi Berantai 3 Orang Lucu Karya Buchori Mania

Asnawy: Seorang yang Jatuh Cinta

Umar   : Pedagang Pentol/Bakso

Sofan   : Pengasuh Bayi

 

Asnawy          : Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU ” untuk gadisku yang manis.

Umar              : Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ PENTOL BAKSOKU SEMANGAT HIDUPKU ”

Sofan              : Dan Saya akan membacakan puisi yang berjudul “ CINTA KASIH PERAWAT BAYI ”

Asnawy          : “ Aku punya pacar yang sangaaat cantik…, rambutnya…, matanya…, tingginya…,  bodinya…, mirip dengan …”

Umar              : Tukang pentol, membawa pentol keliling kampung demi sesuap nasi. Pentol bakso merupakan bagian hidupku. Tanpa bakso hidupku tak berarti .Semua jenis bakso kujual. Dari pentol kecil, pentol sedang, sampai pentol . . .

Sofan              : Bayi, Kau tersenyum padaku ketika aku menggendongmu siang itu. Dengan hati-hati kurawat dirimu seperti merawat . . .

Umar              : Gerobak pentol, sungguh besar jasamu. Berkat dirimulah aku mampu menjajakan . . .

Asnawy          Cinta, suatu anugrah terindah bagiku. Tiada makna hidup tanpa adanya cinta. Karna cinta itu bisa membuat . . .

Baca Juga: Contoh Tipografi Puisi: Pengertian, Jenis dan Karakter untuk Menentukan Gaya Kepenulisan Sastra

Sofan              : Bayi menangis, apabila bayi menangis aku harus segera menenangkannya dengan cara menyanyikan lagu . . .

Umar              : Pentol! Pentol! Bakso! Bakso! Begitulah caraku menjajakan bakso setiap hari.Hujan dan panas tak menjadi penghalang.Oh pentolku . . .

Asnawy          : Aku cinta padamu, saat ini aku ingin membelaimu lembut, membelai rambutmu yang indah. Wajahmu yang cantik bagaikan . . .

Umar              : Daging giling, adalah salah satu bahan pembuat bakso yang sangat penting. Sebelum daging dimasukkan terlebih dahulu adonan wajib diberi . . .

Sofan              : Kotoran-kotoran Bayi… adalah hal yang paling menjengkelkan bagiku. Setiap hari tugasku merawat bayi-bayi titipan orang tua. Setelah bayi-bayi itu kumandikan, langsung saja . . .

Umar              : Ku Aduk-aduk dengan sekuat tenaga… ku pukul-pukul dengan keras agar adonan itu menjadi lembut. Kemudian adonan itu ku masukkan ke dalam . . .

Asnawy          : “ Mulut Pacarku…, menghembuskan hawa segar odol Pepsodent, hidungnya yang mancung…, bibirnya yang ranum…, ingin sekali aku mengecup . . .

Sofan              : Pantat Bayi…, merupakan bagian tubuh bayi yang sensitif. Sebelum pantat bayi kubedaki, terlebih dahulu wajib . . .

Umar              : Ku Jilati…, ku cicipi adonan pentol itu, barang kali kurang gurih ku tambah dengan margarine…, apabila kurang asin ku tambah dengan . . .

Asnawy          : “ Lipstick…, Bedak…, dan parfum pacarku…, selalu mengingatkanku di kala aku sedih, wajah pacarku membuat aku susah tidur, apalagi kalau dia memakai . . .

Sofan              : Pampers…, adalah alat yang dapat menahan ompol bayi. Agar bayi bisa tertawa dan tetap sehat, ku ambilkan . . .

Umar             : Pisau dan sendok, membantuku dalam membentuk adonan menjadi pentol. Agar hasilnya lebih cantik ku masukkan adonan itu ke dalam . . .

Asnawy          : Celana pacarku, berwarna biru dan bajunya yang berwarna putih membuat dia terlihat begitu menawan. Sering kali aku bertanya, bolehkah aku . . .

Sofan              : Mik Cucu Mik Cucu…, itulah kata-kata yang diucapkan bayi ketika haus. Agar bayi itu tenang langsung saja ku gendong, kemudian ku letakkan ke dalam . . .

Baca Juga: TERBARU! Kumpulan 17 Puisi Tema Tahun Baru, Gelorakan Semangat Impian, Harapan, dan Doa untuk Kita Semua

Umar              : Air yang mendidih, membuat pentol menjadi kenyal. Setelah masak, kusimpan di . . .

Sofan              : Popok bayi, bila adik kecil pipis aku harus menggantinya dengan popok . . .

Asnawy          : Pacarku, begitu merdu suaranya. Setiap kali dia bernyanyi aku serasa ingin . .

Sofan              : Buang Air Besar, sudah 3 kali adik kecil BAB dalam satu hari ini. Mungkin karena kemarin aku memberinya . . .

Umar              : Pentol . . .oh pentol, sekarang aku dalam keadaan merugi karena pentolku tak laku lagi. Ku renungi nasib pentolku yang . . .

Asnawy          : Dimabuk cinta, Kita sama-sama tertawa bahagia dengan penuh kasih sayang. Ku usap keningmu dengan . . .

Umar              : Sumbu kompor, karena sumbu kompor sudah habis aku hanya berkata . . .

Asnawy          : Sayangku tidurlah dan mimpilah yang indah. Aku akan menjagamu dan . . .

Sofan              : Jangan nakal lagi, karena dapat merugikan dan akan membahayakan . . .

Umar              : Kuah pentol, akan lebih gurih bila dicampur . . .

Asnawy          : Bedak pacarku, kini tinggal sedikit dan hampir habis. Aku harus segera membelikannya . . .

Sofan              : Susu, kuberikan pada bayiku agar dia tumbuh sehat dan kuat . . .

Umar              : Berjualan pentol, adalah rutinitas yang harus kujalani agar . . .

Asnawy          Terlihat romantis dan penyayang, adalah tindakanku untuk mencintai dan dicintai. Saling mengerti adalah kunci dari cinta antara aku dan . . .

Sofan              : Majikanku, kini telah pulang dan menanyakan keadaan . . .

Umar              : Pentol, oh pentol. Aku Cuma bisa berkata . . .

Baca Juga: 5 Puisi Hari Ibu 22 Desember 2023, Cocok Untuk Ucapan Mother's Day Puitis dan Sarat Makna

Asnawy          : Sayangku, tidurlah. Aku berjanji . . .

Sofan              : Akan menjaga . . .

Umar              : Baksoku . . .

Asnawy          : Aku serahkan hatiku kepadamu. Biarkan ku kecup . . .

Umar              : Panci yang penuh dengan pentol, kini telah . . .

Sofan              : Tiba waktunya untuk . . .

Asnawy          : Aku dan Pacarku . . .

Umar              : Berjualan pentol lagi . . .

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler