10 Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia

- 10 Maret 2024, 20:24 WIB
Tradisi Nyadran
Tradisi Nyadran /menpan.go.id/

Nama Megengan memiliki arti “menahan” dan diartikan oleh masyarakat Jawa Timur sebagai tradisi menekan nafsu dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadhan. Tradisi ini sendiri umumnya diadakan di masjid atau mushola dan ditandai dengan perayaan yang melibatkan warga sekitar. Di Megengan, Ustadz memimpin doa untuk keselamatan dan kekuatan selama berpuasa.

Saat Megengan, warga yang mencari keselamatan membawa nasi yang sering disebut Sego berkah, yang berisi sayur mayur, lauk pauk, dan kue khas Jawa Timur.

Baca Juga: Update! Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024? Inilah Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H

3. Munggahan (Jawa Barat)

Tradisi unik masyarakat daerah Jawa Barat ini berasal dari bahasa Sunda yang berarti “sampai ke”. Masyarakat Jawa Barat mengartikan tradisi Mungahan sebagai datangnya bulan Ramadhan. Oleh karena itu, Mungahan sering diadakan pada akhir bulan Sya’ban atau beberapa hari sebelum awal bulan Ramadhan.

4. Nyorog (Betawi)

Tradisi Betawi yang disebut Nyorog dilakukan dengan membagikan bingkisan kepada kerabat sebelum awal bulan puasa dan menjelang Idul Fitri. Tradisi warga Betawi di Jakarta ini biasanya diawali dengan para anggota keluarga bungsu mengunjungi kakak dan sesepuh di kampung dan membagikan oleh-oleh berupa sembako dan makanan khas Betawi.

5. Apeman (Yogyakarta)

Masyarakat Yogyakarta rutin melaksanakan tradisi e setiap tahun menjelang dimulainya bulan suci Ramadhan. Tradisi yang semula dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa ini juga tetap dipertahankan di Jalan Malioboro dan Jalan Sosrowijayan sehingga menjadi daya tarik wisata.

6. Pacu Jalur (Riau)

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah