Simak Selengkapnya Isi Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Hukum Perayaan Tahun Baru dan Sejarahnya

- 1 Januari 2024, 11:14 WIB
ceramah perayaan tahun baru, hukumnya gimana?
ceramah perayaan tahun baru, hukumnya gimana? /Alif Iqbatullah

Dalam Islam, perayaan tahun baru Masehi seringkali dikaitkan dengan berbagai ritual dan tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Misalnya, meniup terompet dan menyala-nyalakan lilin. Kedua aktivitas ini, meski tampaknya tidak berbahaya dan seringkali dianggap sebagai bagian dari perayaan, namun dalam konteks perayaan tahun baru, mereka dianggap sebagai ritual. Dalam Islam, melakukan ritual yang tidak diajarkan oleh agama adalah sesuatu yang harus dihindari.

Selain itu, perayaan malam tahun baru seringkali juga identik dengan pesta kembang api. Meski kembang api bisa memberikan pemandangan yang indah dan meriah, namun perlu diingat bahwa dalam beberapa kasus, pesta kembang api bisa berpotensi membahayakan dan merugikan, baik dari segi keamanan maupun dari segi dampak lingkungan.

Beliau menekankan bahwa ketika sudah masuk ke dalam ritual ibadah, seperti meniup terompet atau menyala-nyalakan lilin dalam konteks perayaan tahun baru, hal tersebut tidak diperbolehkan karena sudah masuk dalam kategori ritual.Jadi, sebenarnya dalam Islam tidak diperbolehkan merayakan tahun baru, apalagi ditambah dengan pesta kembang api atau meniup terompet. 

Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk tidak merayakan tahun baru Masehi dengan cara-cara tersebut. Sebagai gantinya, umat Islam disarankan untuk menghabiskan waktu tersebut dengan melakukan ibadah, seperti salat malam, berzikir, atau membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, mereka dapat memulai tahun baru dengan penuh berkah dan kedamaian, sesuai dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Ceramah Peringatan Maulid Nabi dalam Bahasa Jawa Singkat dan Penuh Makna

Rayakan Tahun Baru dengan Dzikir

Abdul Somad menyarankan agar umat Islam menghabiskan malam tahun baru dengan berzikir di masjid atau melakukan itikaf dan salat tahajud. UAS juga menekankan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari perbuatan dosa, terutama pada malam tahun baru. 

UAS memberikan contoh bahwa pada malam tahun baru, banyak orang melakukan perbuatan dosa seperti menggunakan narkoba dan melakukan hubungan seksual di luar nikah.UAS menutup pembicaraannya dengan harapan bahwa negeri ini tetap menjadi negeri yang baik dan berkah.

Beliau berharap bahwa dengan melakukan kegiatan positif seperti berzikir dan salat tahajud pada malam tahun baru, umat Islam dapat membantu menjaga negeri ini dari perbuatan dosa. UAS juga berharap bahwa pemimpin negeri ini, seperti Bupati dan Walikota, dapat membantu mencegah perbuatan dosa pada malam tahun baru dengan menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti dzikir.

Dia berharap bahwa dengan cara ini, umat Islam dapat merayakan tahun baru dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.UAS juga menyinggung tentang bagaimana banyak orang melakukan perbuatan dosa pada malam tahun baru, seperti menggunakan narkoba dan melakukan hubungan seksual di luar nikah. Beliau menekankan bahwa hal ini sangat dilarang dalam Islam dan harus dihindari.

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah