SUMENEP NEWS - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia selaku perwakilan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) Indonesia, mengajak semua negara kawasan ASEAN agar memperkuat strategi ketahanan pangan untuk menghadapi potensi krisis.
Deklarasi ketahanan pangan tersebut menjadi salah satu capaian penting dalam KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.
Penanganan terhadap ketahanan pangan membutuhkan kolaborasi dan sinergitas yang erat, terutama dalam mengoptimalkan kepentingan negara-negara kawasan ASEAN pada sektor perdagangan, transportasi, keuangan, dan sektor terkait.
Baca Juga: Download Video dan Gambar Instagram Secara Gratis dan Tanpa Aplikasi
Menteri Pertanian RI mengajak negara kawasan ASEAN untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang pangan, khususnya dalam merespons tantangan global, mulai dari pesatnya pertumbuhan populasi, pemulihan dampak pandemi, ketegangan geopolitik, hingga peningkatan intensitas perubahan iklim.
"Selain itu, kolaborasi dengan negara mitra ASEAN, seperti China, Jepang, Korea, dan Inggris perlu diintensifkan untuk mendorong sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan," ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Selasa, 5 September 2023.
Deklarasi penguatan ketahanan pangan menitikberatkan pada dua strategi, yakni aksi cepat negara kawasan ASEAN dalam menghadapi krisis pangan, serta meningkatkan kesiapsiagaan negara kawasan ASEAN dalam mengantisipasi krisis pangan pada masa depan dengan sistem pertanian dan pangan berkelanjutan.
Baca Juga: Jelang Bupati Cup 2023 Sumenep, Pemain Sepak Bola Gayam U-17 Perdana Diseleksi
Sebagai informasi, fenomena El Nino mengakibatkan kondisi curah hujan lebih rendah dari rata-rata sehingga pasokan air berkurang dan terjadi kekeringan di negara-negara kawasan ASEAN.