Network
SUMENEP NEWS – Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan akan lebih memudahkan para pendidik dan komunitasnya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Karenanya, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kerap mengadakan sosialisai melalui terkait Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Dari sosialisasi itu diharapkan, adanya penguatan dan pemahaman tentang penerapan Kurikulum Merdeka dan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar sesuai dengan kebutuhan jenjang masing-masing sekolah.
Baca Juga: Pariwisata Berbasis HAM di Jawa Barat, Program Pertama Kemenkumham di Indonesia
Sebagaimana dilansir dari kemdikbud.go.id, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, mengatakan, bahwa setelah Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diluncurkan dalam Merdeka Belajar, Kemendikbudristek mengupayakan untuk memfasilitasi satuan pendidikan yang ingin menerapkan, mencoba, mempraktekkan, dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri.
“Kita buka pendaftaran sambil kita lihat kesiapan mereka. Ada tiga pilihan di sana dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi,” ujar Rachmadi.
Labih lanjut dia menyampaikan, telah banyak keinginan, harapan, dan komitmen para guru di satuan pendidikan yang mendaftar dan ingin mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri.
Baca Juga: ACT Diduga Langgar Aturan, Kemensos Cabut Izin PUB, Polri Mulai Penyelidikan
Menanggapi minat tinggi itu, Kemendikbudristek memfasilitasinya dengan Platform Merdeka Mengajar untuk membantu dan memandu satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
