Seni Tradisi Bingbrung Sebagai Media Dakwah dan Kontemplasi, Tantangannya di Zaman Urban

- 14 Mei 2022, 20:10 WIB
Kelompok masyarakat Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, yang masih setia melestarikan seni tradisi bingbrung.
Kelompok masyarakat Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, yang masih setia melestarikan seni tradisi bingbrung. /CCL/Sumenep News

SUMENEP NEWS – Seni tradisi bingbrung sebagai media dakwah dan kontemplasi, kini menghadapi tantangan terkait eksistensinya.

Sehingga bingbrung yang merupakan kesenian tradisional berbasis media penyampaian dakwah ini tumbuh berkembang di wilayah agraris.

Fungsi seni bingbrung tak sekadar hiburan semata, namun mempunyai fungsi perekat kekuatan sosial masyarakat.

Masyarakat yang sampai saat ini masih melestarikan seni bingbrung salah satunya kelompok masyarakat di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.

Saat diskusi “Seni Bingbrung dan Tantangan Pelestariannya” di Komunitas Celah Celah Langit (CCL), Belakang Terminal Ledeng, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Sabtu, 14 Mei 2022, sesepuh pegiat seni bingbrung, Abah Danis mengatakan, sebagai media dakwah, lirik langgam seni bingbrung berasal dari Kitab Barzanji dan Zamzami.

Baca Juga: Intip Rahasia di Balik Charge Card, Power Bank yang Viral di Media Sosial

Keberadaan seni bingbrung di Ledeng telah ada sejak 1910 yang dirintis oleh leluhurnya, Abah Asmareja.

Abah Danis merupakan generasi ke-5 yang kini masih eksis mempertahankan seni tradisi warisan leluhur itu.

“Umumnya seni bingbrung tampil pada selamatan anak yang dikhitan. Selain itu, tampil di acara hajat nikahan atau pengajian muludan,” ujar Abah Danis.

Halaman:

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah