Hilal Idul Fitri 1443 H Ada Potensi Terlihat Minggu 1 Mei 2022, Ini Penjelasan BMKG

- 22 April 2022, 19:25 WIB
Hilal Idul Fitri 1443 H Ada Potensi Terlihat Minggu 1 Mei 2022, Ini Penjelasan BMKG
Hilal Idul Fitri 1443 H Ada Potensi Terlihat Minggu 1 Mei 2022, Ini Penjelasan BMKG /Pixabay.com/Mohamed_hassan

SUMENEP NEWS – Hilal Idul Fitri 1443 H ada kemungkinan atau berpotensi terlihat pada Minggu 1443 H.

Untuk memantau hilal itu, pada awal bulan Mei 2022 mendatang akan dilakukan pemantauan hilal oleh BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Tepatnya pada 1 Mei 2022 nanti BMKG akan melaksanakan seluruh rangkaian pemantauan hilal Idul Fitri 1443 H.

BMKG memperkirakan, pada 1 Mei 2022 akan terlihat hilal tanda awal bulan Syawwal Idul Fitri 1443 H.

Baca Juga: Lakukan Sholat Untuk Menyambut Malam Lailatul Qadar, Berikut Adalah Niatnya

Hilal di awal bulan Syawwal sebagai penanda jatuhnya 1 Syawwal Idul Fitri 1443 H itu berpotensi terlihat di hari Minggu 1 Mei 2022.

 

Sebagaimana dikutip dari pikiran-rakyat.com, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan, dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H (2022 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Ahad, 1 Mei 2021.

 

“Pemantauan hilal pada awal bulan nanti itu akan dilaksanakan oleh 33 tim di 31 lokasi yang berbeda,” katanya, Jumat, 22 April 2022.

 

Pemantauan hilal tersbut akan dilakukan di Aceh Besar, Medan, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (2 lokasi).

 

Pandeglang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).

Baca Juga: Viral! Wanita Joget Tanpa Busana Saat Dibangunin Sahur, Berikut Kronologinya

Menurut Rahmat, konjungsi (ijtimak) pada awal bulan Syawal 1443 H akan terlihat sebelum matahari terbenam pada Minggu, 1 Mei 2022.

 

Ijtimak akan terlihat pada pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA, atau 05.27 WIT.

 

Sementara itu Merauke (Papua) akan menjadi lokasi paling awal terbenamnya Matahari yaitu pada pukul 17.29 WIT.

 

Sedangkan paling terakhir akan terjadi di Sabang (Aceh) pada pukul 18.45 WIB.

 

"Tinggi hilal saat Matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57 derajat di Sabang (Aceh)," ujarnya.

 

Sedangkan elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88 derajat di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35 derajat di Sabang (Aceh).

Baca Juga: Fadhilah dan Keutamaan Shalat Tarawih di Malam ke-21 Ramadhan

Adapun umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

 

Sementara lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).

 

Selanjutnya, kecerlangan Bulan saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18% di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31% di Sabang (Aceh).

 

Jika kondisi itu terjadi, hilal 1 Syawal 1443 H bisa saja terlihat pada Minggu, 1 Mei 2022.

 

"Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan," tutur Rahmat.

 

Seiring kegiatan pemantauan hilal awal bulan Syawwal 1443 H itu, pemerintah juga akan melaksanakan sidang isbat.

 

Sidang isbat itu nantinya menetapkan jatuhnya 1 Syawwal Idul Fitri 1443 H. ***

 

 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah