Ikan Buntal Tewaskan Ibu dan 2 Anak di Maluku, Inilah Ciri-Ciri Keracunan Ikan Buntal dan Cara Mengatasinya

8 Maret 2024, 07:43 WIB
Fakta ikan buntal, racunnya 1000 kali mematikan daripada sianida /Pixabay/SvenBachstroem

SUMENEP NEWS – Inilah ciri-ciri keracunan ikan buntal dan cara mengatasinya, ikan yang menyebabkan tewasnya ibu dan 2 anak di Maluku.

Dewasa ini, kejadian tragis menimpa ibu dan 2 anaknya di Maluku yang menyebabkan ketiganya tewas setelah mengonsumsi ikan buntal sebagai santapan pagi hari.

Kejadian ini menjadi perhatian khusus terhadap bahaya yang terkandung apabila mengonsumsi ikan buntal tanpa mengetahui cara mengolahnya dengan tepat.

Baca Juga: INFO TERBARU! Cek Cuaca Hari Ini Jumat, 8 Maret 2024 di Kabupaten Pangandaran

Ikan buntal dikenal sebagai ikan yang mengandung racun semulajadi yang sangat berbahaya, yang dikenal dengan nama tetrodotoksin. Racun ini terdapat pada beberapa bagian ikan buntal seperti hati, kelenjar kelamin, kulit, dan usus.

Bagian ikan buntal yang beracun ini harus dibuang dengan hati-hati menggunakan teknik khusus agar daging ikan tidak terkontaminasi racun. Namun, jika tidak diproses dengan baik, racun dari organ tubuh ikan buntal bisa menyebar dan terserap ke dalam dagingnya.

Racun tetrodotoksin yang terkandung dalam ikan buntal merupakan racun yang sangat kuat dan bisa merusak sistem saraf pusat manusia. Racun ini bahkan lebih mematikan daripada sianida.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Terlibat Skandal: Dilaporkan ke KPK Dugaan Kasus Gratifikasi dan Suap Bank Jateng

Racun ini akan menyerang sistem saraf dan menghentikan transmisi sinyal antar sel saraf. Akibatnya, korban keracunan ikan buntal bisa mengalami gejala seperti mati rasa di sekitar mulut, mual, muntah, dan bahkan kegagalan bernafas.

Mengolah ikan buntal membutuhkan keahlian khusus mengingat racun yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, sebaiknya hanya chef yang berpengalaman saja yang mengolah ikan ini.

Proses membersihkan ikan buntal harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Organ-organ yang beracun seperti hati, kelenjar kelamin, kulit, dan usus harus dibuang dengan benar agar daging ikan tidak terkontaminasi racun.

Perlu diingat, racun tetrodotoksin tidak akan hilang meskipun ikan buntal telah dimasak atau dibekukan. Bahkan, proses pembekuan dan pencairan ikan buntal justru bisa membuat racun berpindah dari organ beracun ke bagian daging ikan.

Baca Juga: Hotman Paris Pasang Badan Bela Jokowi Soal Beras, Sebut Borok Oknum Caleg Jadi Penyebab!

Apa Saja Gejala Keracunan Ikan Buntal?

Gejala keracunan ikan buntal biasanya muncul dalam hitungan 20 menit hingga 3 jam setelah racun ikan buntal masuk ke dalam tubuh. Beberapa gejala yang mungkin dialami antara lain:

Tahap 1: Kawasan sekitar mulut terasa kebas atau mati rasa, gangguan pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, yang biasanya muncul 10 hingga 45 menit selepas memakan ikan itu.

Tahap 2: Mati rasa di wajah, sukar berbicara, kehilangan keseimbangan, dan tubuh terasa lemah dan sukar bergerak.
Tahap 3: Tubuh menjadi lumpuh atau tidak mampu bergerak dan pupil mata membesar.

Tahap 4: Pesakit gagal bernafas, kadar oksigen di dalam tubuh berkurangan (hipoksia), jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (bradikardia), penurunan tekanan darah (hipotensi), gangguan degupan jantung, dan penurunan kesedaran.

Baca Juga: 12 FAKTA MENARIK Ikan Buntal Menewaskan Ibu dan 2 Anak di Maluku Diduga Keracunan


Bagaimana Cara Mengatasi Keracunan Ikan Buntal?

Jika seseorang dicurigai mengalami keracunan ikan buntal, segera bawa mereka ke rumah sakit terdekat. Dokter akan memberikan pertolongan pertama dan melakukan penanganan lebih lanjut tergantung pada kondisi pasien.

Pada beberapa kasus, pasien mungkin perlu dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk mendapatkan perawatan intensif. Penting untuk segera mencari bantuan medis jika Anda atau orang lain mengalami gejala keracunan ikan buntal. Jangan menunggu gejala menjadi parah sebelum mencari bantuan.

Itulah ciri-ciri keracunan ikan buntal dan cara mengatasinya. ***

 

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler