Musim Haji 2022: Bus Shalawat Layani Jemaah di Mekah, Ini 5 Rutenya

14 Juni 2022, 21:00 WIB
Musim Haji 2022: Bus Shalawat Layani Jemaah di Mekah, Ini 5 Rutenya /Antara

 

SUMENEP NEWS – Musim haji 2022 ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan Bus Shalawat untuk melayani jemaah.

Bus Shalawat itu akan mengantar pergi pulang (PP) jemaah haji dari hotel di Mekah menuju Masjidil Haram.

Layanan operasional Bus Shalawat itu dijalankan secara shuttle selama 24 jam guna kemudahan jemaah dalam melakoni ibadah haji tahun ini.

Dalam pelayanan Bus Shalawat selama di Mekah itu jemaah haji tak perlu lagi mengeluarkan biaya.

Baca Juga: Australia Negara ke-31 yang Lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar

Sebagaimana dilansir dari kemenag.go.id, Kepala Daker Mekah, Muhammad Khanif, mengatakan,

“Kita baru saja melakukan simulasi angkutan shalawat mulai dari depan Kantor Daerah Kerja Makkah menuju terminal Jiad. Kita cek juga jalur layanan dari terminal Jiad menuju Misfalah. Kita juga tinjau kesiapan terminal Syib Amir. Insya Allah, bus shalawat dan petugas siap sambut dan layani jemaah di Makkah.”

Terdapat enam unit Bus Shalawat yang disiapkan pada simulasi itu, dan semua bus telah dipasang stiker bertuliskan “Indonesia.”

Menurut Khanif, pada musim haji 2022, ada 204 bus yang disediakan dengan operasional secara bertahap sesuai dengan rasio jumlah jemaah yang telah tiba di Mekah.

Baca Juga: Musim Haji 2022: Ada Petugas Pengurusan Barang Jemaah yang Tertinggal di Madinah

"Bus Shalawat beroperasi 24 jam. Pada posisi puncak, saat seluruh jemaah sudah di Makkah, 204 bis shalawat siap antar jemput jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Transportasi, Sutikno, menjelaskan, ada lima rute Bus Shalawat di Mekah sesuai wilayah hotel jemaah dengan tiga terminal, yakni Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad.

Rute pertama, Mahbas Jin-Bab Ali. Sebanyak 16 bus disiapkan untuk melayani 19.288 yang tersebar di enam hotel di wilayah Mahbas Jin. Ada tiga halte pemberhentian yang telah disiapkan.

"Rute ini merupakan rute bersama. Setiap negara yang jemaahnya melalui rute ini harus menyiapkan bus. Dan bus yang melalui jalur ini, bisa digunakan seluruh jemaah haji dari berbagai negara," terangnya.

Baca Juga: Jadwal Race MotoGP Terbaru 2022

Kedua, rute Syisyah-Syib Amir. Ada 29 bus yang disiapkan untuk melayani 11.428 jemaah yang tinggal di 9 hotel wilayah Syisyah. Di sini disiapkan tiga halte pemberhentian.

 

Ketiga, rute Raudhah-Syieb Amir. Total ada 53 bus untuk 21.015 jemaah yang tinggal di 6 hotel wilayah Raudhah, dengan lima halte pemberhentian.

Keempat, rute Jarwal-Syieb Amir. Rute ini melayani 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel wilayah Jarwal. Total ada 62 bus dengan dua halte.

Kelima, rute Misfalah-Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Mereka tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhentian.

Sedangkan Kasi Transportasi Daker Mekah, Asep Subhana, menambahkan, untuk memudahkan jemaah mengenali, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda.

Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute.

Stiker rute Mahbas Jin-Bab Ali berwarna putih dengan nomor 1. Rute Syisyah-Syib Amir warna biru dengan nomor 2. Rute Raudhah-Syib Amir stiker warna hijau dengan nomor 3.

Rute Jarwal-Syib Amir warna hitam dengan nomor 4. Serta rute Misfalah-Jiad, stiker warna coklat dengan nomor 5.

Baca Juga: Ayah Eril, Ridwan Kamil Lulusan Arsitek ITB Terbaik, Motivasi Kuliah Hanya tidak Ingin Kehilangan Teman Geng

"Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna. Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus salawatnya," tuturnya.

 

Meski jumlah Bus Shalawat yang disediakan sudah cukup banyak, untuk menghindari penumpukan penumpang, Asep mengimbau jemaah agar datang lebih dini bila ingin salat fardhu di Masjidil Haram.

Menurutnya, kepadatan di Mekah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jemaah haji dari berbagai negara.

“Mendekati puncak haji, saat ingin shalat berjemaah di Masjidil Haram, jemaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu adzan. Sehingga tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” kata Asep.

Begitu juga ketika ingin kembali ke pemondokan usai shalat fardhu, Asep mengimbau agar jemaah dapat bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.

"Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5-10.menit. Namun, dalam kondisi padat, utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit. Kita sudah siapkan skema, jika halte penuh, petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," tutur Asep. ***

 

 

 

 

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler