Fakta Menarik `Babiambo`, Masakan Padang Non Halal dari Dading Babi

12 Juni 2022, 08:25 WIB
Rumah Makan Padang Babiambo di Kelapa Gading, DKI Jakarta memjadi pembicaraan masyarakat luas/dok/ /

SUMENEP NEWS – Inilah fakta kasus masakan padang a non Halal yang terbuat dari daging babi viral di media sosial.

Berikut fakta kasus masakan padang dari lauk daging babi pada restoran Babiambo yang berlokasi di Jakarta Utara.

Simak fakta dibukanya restoran masakan padang dengan inovasi olahan daging babi sebagai lauknya mendapat respon pro dan kontra dari masyarakat.

Baru-baru ini informasi mengenai adanya restoran masakan padang dengan nama Babiambo dengan menyajikan menu makanan khas minang tersebut dari daging babi.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Yordania 2022, Malam ini Pukul 2.15 Dini Hari

Diketahui, pemilik restoran masakan padang dengan menyajikan olahan daging babi sebegai lauknya ini bernama Sargio.

Sargio mengungkapkan awal ia membangun usahanya itu termotifasi dari kesukaannya terhadap olahan daging babi.

Sementara masakan padang yang menjadi ciri khas makanan Indonesia sebagai makanan terenak di mata kancah internasional.

Dengan memasukkan olahan daging babi pada masakan padang ini ia mengaku berasal dari inisiatifnya sendiri.

Baca Juga: 8 Sasaran Pelanggaran pada Operasi Patuh tanggal 13 sampai 26 Juni 2022

Sargio berdalih bahwa usahanya tersebut sebegai inovasi dari masakan padang pada umumnya, dan dirinya mengkalim usanya ini adalah restoran pertama di Indonesia yang menyediakan masakan Padang non-halal.

Sebegaimana yang dilansir dari Media Blitar, penjualan masakan padang non halal ini dilakukan secara online.

Sargio, pemilik restoran tidak menyediakan meja dan bangku layaknya restoran pada umumnya.

Sepanduk maupun poster yang menunjukkan masakan padang tidak terpasang di depan restoran tersebut.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem Game Mobile Legend (ML) 12 Juni 2022 Gratis

Sontak saja kabar ini cepat tersebar di berbagai media sosial, respon pro kontra dari masyarakat dan warganet pun tak dapat dielakkan.

Banyak yang mengecam tindakan Sargio tersebut, sebab masakan padang identik dengan makanan khas Minang, semenetara Kota Minang didominasi oleh masyarakat beragam Islam.

Sehingga masyarakat dan warganet tidak terima dengan adanya masakan padang ada embel-embelnya non-halal, sebab itu sebuah bentuk penghinaan terhadap orang Minang yang mayoritas muslim.***

Editor: Khoirul Umam

Sumber: Media Blitar

Tags

Terkini

Terpopuler