Sejarah Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia yang Kini Menjadi Hari Libur Nasional

- 2 Februari 2024, 10:52 WIB
Menyambut hari raya Imlek Taman Safari Indonesia berlakukan promo discount untuk pengunjung
Menyambut hari raya Imlek Taman Safari Indonesia berlakukan promo discount untuk pengunjung /Instagram @taman_safari san safariresort.id/

SUMENEP NEWS - Perayaan Tahun Baru Imlek sebentar lagi akan dirayakan oleh Masyarakat Keturunan Tionghoa.

Tetapi, apa yang kalian ketahui mengenai perayaan Tahun Baru Imlek? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis Imlek memiliki arti yaitu tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun. Dalam bahasa Tiongkok, Im memiliki arti “bulan”, sedangkan Lek artinya “penanggalan”.

Bila dilihat dari sejarahnya, perhitungan Imlek selalu bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok.

Baca Juga: Serba Serbi Perayaan Imlek pada Setiap Tahun, Ada Keunikan di Tahun 2024?

Tanaman kembali tumbuh setelah membeku selama musim dingin yang bersalju. Hal ini berkaitan pula dengan gerak semu dari titik balik 23,5o Lintang Selatan yang jatuh pada 21 Desember, di mana belahan Bumi bagian selatan condong ke arah Matahari dan belahan Bumi bagian utara menjauhi Matahari.

Sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas kembali bersinarnya matahari sebagai sumber kehidupan, maka umat Khonghucu melakukan serangkaian upacara sembahyang.

Saat Imlek sanak saudara dan anggota keluarga saling memberikan ucapan selamat tahun baru dengan mengucapkan kalimat: gonghe xinxi, wanshi ruyi yang diteruskan dengan kalimat: gong xi fa cai. Kalimat tersebut memiliki makna “Selamat tahun baru, berlaksa karya sesuai harapan” dan “Selamat tahun baru semoga sukses dan makmur”.

Saat Imlek, ada pula tradisi pembagian hongbao/angpao sambil memberikan salam ketika bertemu/berkunjung dari yang tua kepada yang lebih muda.

Pemberian amplop merah berisi uang tersebut merupakan simbol berbagi rezeki sesuai dengan kemampuan masing-masing pemberi. Warna merah pada ragam dekorasi serta pakaian saat Imlek melambangkan kebahagiaan yang terpancar.

Baca Juga: JUMAT BERKAH! Pakai 26 Kode Voucher dan Promo Lazada 2.2 , Ada Gratis Ongkir Juga

Sebagai negara dengan kepercayaan dan budaya yang majemuk, penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk saling menghargai budaya dari suku, etnis, ras, dan agama lain. Sikap saling menghargai tersebut tercermin dari hadirnya presiden Republik Indonesia keempat, K.H. Abdurrahman Wahid pada perayaan Imlek Nasional ke-2 di Istora Senayan pada tahun 2001 silam.

Presiden Republik Indonesia kelima, Megawati Soekarno Putri juga hadir pada perayaan nasional Hari Raya Imlek 2553 tahun 2002 sekaligus telah menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. Perayaan Imlek Nasional 2564 tahun 2013 lalu juga dihadiri oleh presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.

Selanjutnya Imlek secara nasional diselenggarakan setiap tahunnya oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), dan selalu dihadiri oleh Presiden dan pejabat negara lainnya. Hal tersebut secara jelas menggambarkan sikap saling menghargai antar suku, etnis, dan umat beragama yang ada di Indonesia. Itulah sejarah, tradisi, dan perayaan Imlek di Indonesia. Tetap bersatu dan saling menghargai dalam keberagaman yang indah.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah