7 Puisi Menyambut Isra Miraj yang Singkat dan Penuh Makna

- 22 Januari 2024, 07:00 WIB
Puisi Isra Miraj
Puisi Isra Miraj /FREEPIK/freepik



SUMENEP NEWS - Membaca ataupun menulis  puisi menyambut isra miraj merupakan salah satu cara dalam merayakan datangnya bulan istimewa tersebut.

Puisi menyambut Isra Miraj bisa menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa syukur, cinta, dan kagum kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Puisi menyambut Isra Miraj juga bisa menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak kita sebagai umat Islam.

Berikut adalah beberapa contoh puisi Isra Miraj yang singkat tapi penuh makna

Puisi 1:

Di malam yang sunyi
Engkau berangkat dengan Jibril
Menyusuri langit nan indah
Mengunjungi para nabi dan malaikat

Di malam yang suci
Engkau bertemu dengan Allah
Menerima perintah yang mulia
Sholat lima waktu sehari semalam

Di malam yang berkah
Engkau kembali dengan Jibril
Membawa kabar gembira
Untuk umat yang cinta

Di malam Isra Miraj
Kita belajar tentang iman dan takwa
Kita belajar tentang sabar dan syukur
Kita belajar tentang cinta dan rahmat

Puisi 2:

Malam ini bukan malam biasa
Malam ini adalah malam Isra Miraj
Malam yang penuh makna dan hikmah
Malam yang penuh cahaya dan rahmat

Malam ini kita mengenang perjalanan Nabi
Dari Baitullah ke Baitul Maqdis
Dari Bumi ke Sidratul Muntaha
Dari Dunia ke Akhirat

Malam ini kita mengikuti jejak Nabi
Dengan meninggalkan tidur dan hiburan
Dengan melaksanakan sholat dan dzikir
Dengan memohon ampun dan ridha

Malam ini kita meneladani Nabi
Dengan menjaga aqidah dan syariat
Dengan menjalin silaturahim dan ukhuwah
Dengan berbuat baik dan bermanfaat


Puisi 3:

Aku ingin seperti Nabi
Yang diangkat Allah ke langit
Yang bertemu dengan para nabi
Yang berdialog dengan Allah

Aku ingin seperti Nabi
Yang mendapat mukjizat Isra Miraj
Yang mendapat anugerah sholat
Yang mendapat karunia rahmat

Aku ingin seperti Nabi
Yang taat kepada Allah
Yang cinta kepada Allah
Yang dekat dengan Allah

Tapi aku sadar diri
Aku bukan Nabi
Aku hanyalah hamba
Yang penuh dosa dan cela

Maka aku berdoa kepada Allah
Ya Allah, ampunilah aku
Ya Allah, bimbinglah aku
Ya Allah, dekatkanlah aku

Dekatkanlah aku dengan Nabi
Dekatkanlah aku dengan sholat
Dekatkanlah aku dengan Isra Miraj
Dekatkanlah aku dengan Engkau

Puisi 4 :

Isra Miraj
Pada jarak-jarak mata
Kudapati langit indah merona
Nampak gemintang berpendar hias angkasa

Teduhkan hati damaikan jiwa
Segala ini adalah berkah
Nikmat tercurah dari Yang Maha Pemurah

Dan renungku bicara
Mengurapi sebuah risalah segala pertanda
Sedari pagi hingga senja
Kinilah malam pengukuh kuasa Atas-Nya Ya Khaliqul Baari

Sang pemberi berkah seisi bumi
Ya ini malam kesembilan yang terkali tiga berulang kenaikan
Tatkala pilar-pilar diperintahkan
Lima waktu menjadi perwujudan
Mengiblati suci sebentuk penghambaan

Pada-Nya Ya Ra'uuful badii
Tempat berserah diri segala doa dan puja-puji
Maka selayaknya tiada sanggahan
Apa yang disampaikan oleh sang pembawa pesan
Tiada yang patut dipertanyakan

'Kun Fayakun' jadi-jadilah kenyataan
Melintasi yang tak terpandang mata
Menjejaki tujuh langit-langit-Nya

Puisi 5:
Aku berlindung kepada Allah
Dari godaan syaitan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih
Pencurah Kasih
Pelimpah Sayang
Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya
Di malam yang gelap gulita
(Muhammad)
Berlentera takwa
Berbekal keimanan
Bersahabat Jibril
Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Dari tanah haram
Hingga negeri para Nabi
Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Pintu langit terbuka
Penghuni langit bergembira


Puisi 6:
Jika darimu tak lagi memancarkan adzan
Dari mana lagi aku bisa menemukan Rumah ketiga yang dicintai Tuhan?
Sedang untuk sampai Sidratul Muntaha harus bertolak dari pelukmu, Aqsha
Entahlah, pada sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun lagi, apakah engkau masih berdiri untuk dilihat cucu dan anakku nanti
Kehilanganmu adalah kehilangan banyak hal
Sejarah pertemuan dengan Tuhan, perkumpulan para utusan, pengokohan tiang agama, bahkan Isra Miraj engkau adalah latarnya
Wahai engkau yang memiliki hati, belajarlah mencintainya
Engkau mungkin kesulitan menemuinya dengan kakimu
Tapi tolong temui ia dengan hatimu
Buka telapak tanganmu dengan lebar
Ucapkan dengan penuh kesungguhan
Tuhan, Bebaskanlah Aqsha, sebagaimana Engkau bebaskan kedua Rumahmu yang lain
Dan anugerahkanlah kami cinta kepadanya sebagaimana Engkau mencintainya

Puisi 7

Perjalanan semalam bukan hal biasa
Perjalanan seorang hamba nan istimewa
Atas undangan Sang Pencipta
Untuk kekasih yang sedang berduka


Berangkatlah engkau, melesat melipat kilat
Mengangkasa ke istana Illahi
Mondar mandir ke arsy-Nya yang agung
Untuk umat yang kau cintai


Hilang sudah gundah yang mendera
Berganti syukur keharibaan Illahi
Atas kepercayaan yang diberi
Semakin kukuh iman terpatri


Ummati!
Inilah pengobat hati
Peliharalah agar diri selamat
Untuk mengharap syafaat


Demikian puisi dalam menyanbut datangnya Isra Miraj. Semoga puisi diatas dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, serta mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.***

 

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x