SUMENEP NEWS - Pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manusia di era modern.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan manusia, terutama bagi anak-anak yang lebih rentan.
Menurut laporan dari UNICEF (Badan PBB untuk Anak-Anak), sekitar 76 persen anak di wilayah Asia Selatan saat ini hidup dengan terpapar suhu panas ekstrim, dengan potensi dampak serius terhadap kesehatan dan masa depan mereka.
Baca Juga: SULTAN SUMENEP! Rumah Mewah Pesisir Pulau Poteran Bagai Istana Kerajaan
Meningkatnya Suhu dan Dampaknya
Perubahan iklim telah menyebabkan suhu di berbagai wilayah dunia naik secara signifikan. Di Asia Selatan, suhu panas ekstrem semakin menjadi ancaman serius, memicu risiko kesehatan yang lebih tinggi, seperti dehidrasi, kelelahan panas, dan penyakit terkait panas. Terutama, anak-anak, yang belum sepenuhnya berkembang dan memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak suhu panas yang ekstrem.
Risiko Kesehatan dan Dampak Jangka Panjang
Paparan terus-menerus terhadap suhu panas ekstrem dapat berdampak serius pada kesehatan anak-anak. Mereka rentan mengalami gangguan kesehatan seperti kram panas, heatstroke, kelelahan, dan bahkan kondisi medis yang lebih serius seperti penyakit jantung dan gangguan pernapasan.
Selain itu, panas ekstrem juga dapat memperburuk masalah gizi dan meningkatkan risiko infeksi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca Juga: Manfaat Buah Mentimun Bagi Tubuh, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan (BB)
Dampak Sosial dan Pendidikan