Cegah Virus PMK, Respon Cepat DKPP Kabupaten Sumenep: Masih Aman dari Virus PMK

- 12 Mei 2022, 22:16 WIB
Cegah Virus PMK, Respon Cepat DKPP Kabupaten Sumenep: Masih Aman dari Virus PMK
Cegah Virus PMK, Respon Cepat DKPP Kabupaten Sumenep: Masih Aman dari Virus PMK /PIXABAY/@PublicDomainPictures

 

 

SUMENEP NEWS – Upaya pencegahan menyebarnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep melakukan respon cepat.

DKPP Kabupaten Sumenep melakukan langkah guna mencegah penyebaran virus PMK yang kini terjadi pada hewan ternak di 7 kota/kabupaten di Jawa Timur.

Salah satu upaya yang dilakukan DKPP Kabupaten Sumenep guna mencegah penyebaran PMK yakni dengan menggelar pengawasan intensif terhadap pergerakan lalu lintas ternak.

Baca Juga: Baru 11 Hari Tayang Film KKN di Desa Penari Sukses Ditonton 3,7 Juta Orang

PMK atau yang juga dikenal dengan istilah foot and mouth disease ini terus diusahakan DKPP Kabupaten Sumenep agar tak menyebar di kabupaten ujung timur pulau Madura ini.

 

Sebagaimana dilansir dari sumenepkab.go.id, Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, menyatakan, pengawasan intensif terus dilakukan dalam pencegahan merebaknya virus PMK di Sumenep.

 

"Kami berupaya untuk terus memantau, dan hingga detik ini Kabupaten Sumenep masih tergolong bebas dari PMK ini," ujar Arif Firmanto, Rabu, 11 Mei 2022.

 

Upaya pencegahan dan pengendalian terus dilakukan agar tidak ada kasus terkonfirmasi terkait penyebaran virus yang menyerang hewan ternak ini.

Baca Juga: Tanggal 16 Memperingati Hari Apa, Apakah Akan Ada Libur Nasional? Ini Penjelasannya

Menurutnya, langkah pencegahan dan pengendalian itu sangat penting untuk memotong mata rantai penyebaran virus PMK di Kabupaten Sumenep.

 

Disamping pengawasan, DKPP Kabupaten Sumenep juga mengantisipasi dengan menghentikan pengiriman dan pemasukan ternak ruminansia dari luar Madura dengan tidak mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

 

Adapun tindakan sindromik surveillance (surveillance klinis) berbasis desa, untuk mengetahui sebaran kasusnya.

 

Karenanya, jika ditemukan adanya hewan sakit, pihaknya memastikan akan dilakukan karantina dan isolasi wilayah, serta melakukan pengobatan.

Baca Juga: Betulkah Kasus Dokter Faisal Mulai Ditemukan? Ini Penjelasannya

Upaya lain juga dilakukan seperti menyemprot kaki hewan yang sakit dengan formalin 4 persen pagi sore, pemberian obat antibiotik, analgesik dan vitamin, termasuk disinfektan.

 

Lebih lanjut Arif Firmanto menjelaskan, para petugas juga menerapkan biosafety yang meliputi ganti sarung tangan, cuci dan semprot sepatu dengan disinfektan, cuci tangan dan ganti masker.

 

Sebagai usaha pengendalian, para petugas itu mendata hewan, sakit, diobati, sembuh dan mati.

 

"Jadi, semua langkah pencegahan kami lakukan agar Kabupaten Sumenep tetap steril dari PMK ini. Karenanya, semua pihak hendaknya bekerja maksimal untuk menjadikan Kabupaten Sumenep benar-benar bebas virus PMK, seperti saat ini," ujarnya. ***

 

 

 

 

Editor: Khoirul Umam

Sumber: SumenepKab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah