4. Berkata Kotor
Berkata kotor juga menjadi penyebab dari puasa yang sia-sia.
Seperti dalam sebuah hadits Nabi yang berbunyi:
مَا شَىْءٌ أَثْقَلُ فِى مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيَبْغَضُ الْفَاحِشَ الْبَذِىءَ
Artinya: “Pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang mulia. Dan sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang lisannya kotor dan kasar.” (HR. Tirmidzi).
Baca Juga: Panduan Tata Cara dan Niat Shalat Witir 2 Rakaat Salam, 1 Rakaat Salam, Arab dan Latin
5. Marah dan Mengumpat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin terbiasa mengumpat ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Namun, ketika para hamba berpuasa, mereka disarankan untuk menahan kebiasaan mengumpat. Hal ini membuat puasa menjadi tidak bermakna.
Begitu pula jika kamu marah, hal ini juga dapat membatalkan puasamu. Amarah dan makian adalah wilayah yang dapat membuat puasa seorang hamba menjadi tidak berarti.
6. Mencela dan Mengajak Bertengkar