Dia berhenti di bawah pohon saat hujan yang kelak menjadi pohon ari-ari.
Sang wanita kemudian bertemu dengan seorang santri yang sedang menuju keraton Sumenep.
Tapi keduanya dibunuh sang suami. Kemudian darahnya justru berbau wangi yang membuktikan bahwa keduanya tidak bersalah.
Baca Juga: DOWNLOAD Video YouTube Pakai Y2mate secara Gratis dan Terbaru 2023
Lantas mereka dimakamkan di samping pohon.
Adapun jenis pohon ari-ari ini adalah pohon asem berukuran besar.
Kini banyak pasutri berdatangan memohon ingin segera mendapat keturunan pada Yang Maha Kuasa.
Mereka akan bernazar atau berniat untuk membuang ari-ari bayinya di Bujuk Tamoni jika kelak dikaruniai anak.
Baca Juga: KLATEN UNGGUL! Peringkat Sekolah SMA Terbaik dan Prestasi di Klaten 2023 se Nasional dan Provinsi
"Ya nanti kalau saya punya anak laki, kan maunya laki, kalau punya anak laki saya taruh di sini, itu ari-arinya," terang Muhammad Bakir menirukan keinginan umum pasutri yang datang.