Kisah Wali Songo Sunan Kali Jaga, Lengkap Beserta Nama Beliau

- 3 Desember 2022, 18:04 WIB
Inilah kisah Wali Songo Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali dari sembilan wali. Sunan Kalijaga memiliki nama
Inilah kisah Wali Songo Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali dari sembilan wali. Sunan Kalijaga memiliki nama / Instagram @pecinta_awliya /

SUMENEP NEWS- Inilah kisah Wali Songo Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali dari sembilan wali.

Sunan Kalijaga memiliki nama Raden Said.

Raden Said pada waktu itu diperintahkan untuk menunggui tongkat Sunan Bonang sampai dia kembali ke hutan tersebut sebagai syarat menjadi muridnya.

Banyak sumber menyebutkan bahwa ini adalah pelajaran semedi (khalwat) pertama yang diajarkan SunanBonang kepada Raden Said untuk menguji kepatuhannya.

Baca Juga: Gempa Sore Ini, Gempa Bumi 6.4 Magnitudo Berpusat di Garut Terasa Hingga Pangandaran

Pria yang lahir sekitar tahun 1450 masehi itu memiliki nama asli Raden Said, beliau merupakan putra dari Tumenggung Wilatikta dan merupakan keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit Ronggolawe.

Sebelum Raden Said lahir, ayahnya memang sudah memeluk agama Islam. meskipun seorang muslim, ayah Raden Sahid dikenal sangat kejam menetapkan pajak yang tinggi kepada rakyatnya.

Raden Said saat usianya masih muda, tidak setuju atas perlakuan sang ayah kepada rakyat sehingga dia sering melawan kebijakan-kebijakan ayahnya.

Bentuk pembangkangan yang dilakukan Raden Said adalah membongkar lumbung padi ayahnya.

Sunan Kalijaga kemudian membagikan harta kekayaan ayahnya kepada masyarakat, hal itu dilakukan saat masyarakat dilanda kemarau panjang yang menyebabkan kelaparan.

Mengetahui kelakuan Raden Said, ayahnya kemudian menggelar sidang untuk dihakimi dan diadili.


Dalam sidang ayahnya menanyakan alasan Raden Said membongkar lumbung padi untuk warga.

Raden Said mengutarakan alasannya kenapa melakukan itu, karena ajaran agama Islam yang menentang ayahnya yang menumpuk makanan di gudang.

Sementara rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan kelaparan, ayahnya tidak terima alasan Raden Said karena menganggap digurui oleh anaknya sendiri masalah agama.

Baca Juga: Resep Membuat Nasi Goreng yang Beda Dari Biasanya, Dijamin Tidak Bosan


Hingga akhirnya ayahnya mengusir Raden Said dari istana. "Kamu baru bisa pulang kalau sudah mampu menggetarkan masyarakat dengan bacaan ayat-ayat suci Alquran," ujar sang ayah.

Setelah diusir Raden Said Malah menjadi perampok yang sangat terkenal sampai di kawasan Jawa Timur.

Meski begitu, Raden Saud memilih korbannya hanya dari kalangan orang kaya yang tidak mau mengeluarkan zakat.

Hasil rampokannya itu dibagi-bagikan kepada masyarakat miskin, dan dari sinilah Raden Said diberi gelar sebagai Lokajaya atau perampok budiman.

Hingga suatu waktu Raden Said, bertemu dengan seorang kakek tua bertongkat yang tidak lain adalah Sunan Bonang.

Raden Said melihat tongkat kakek tua itu terbuat dari emas, sehingga muncul niatnya untuk merampok tongkat kakek tua tersebut.

Hasil rampokan itu akan dibagikan kepada orang miskin, tetapi Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu.

Baca Juga: Menu Wajib Sambal Terasi Goreng yang Bisa Disajikan dengan Coel-Coelan, Begini Cara Bikinnya

Sunan Bonang pun lantas menasehati Raden Said, bahwa Allah SWT tidak menerima amal yang buruk.

Karena pertemuan itulah Raden Said bertaubat dan ingin menjadi murid Sunan Bonang.


Raden Said lalu menyusul dan ke sungai seb

Tiga tahun kemudian Sunan Bonang, datang membangunkan Raden Said. Sunan Bonang mengapresiasi Raden Said, karena telah menjaga tongkatnya dan bertapa.

Setelah dianggap berhasil menjaga amanah, nama Raden Said kemudian diganti menjadi Sunan Kalijaga.

Lalu Raden Said, diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama Islam oleh Sunan Bonang.

Menurut pendapat masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari nama dusun Kalijaga di Cirebon.

Nama itu disematkan karena dia pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan sunan Gunung Jati.

Sementara riwayat lain menyebutkan, nama Kalijaga dikaitkan dengan kesukaan Sunan Kalijaga berendam di sungai.


Seperti sedang menjaga kali itu, dilakukan saat Sunan Kalijaga diminta bertapa oleh Sunan Bonang di sungai selama bertahun-tahun.

Setelah berguru dengan Sunan Bonang, Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan dakwahnya di Pulau Jawa.

Itulah kisah perjalan Raden Sahid atau yang disebut Sunan Kalijaga hingga menjadi bagian dari walisongo. ***

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x