Khutbah Jumat 5 Agustus 2022 Tentang Hari Kemerdekaan dan Bulan Asyura 1444 H

- 5 Agustus 2022, 07:00 WIB
Teks khutbah Jumat 5 Agustus 2022 tentang Hari Kemerdekaan dan Bulan Asyura 1444 H yang dapat disampaikan oleh khotib
Teks khutbah Jumat 5 Agustus 2022 tentang Hari Kemerdekaan dan Bulan Asyura 1444 H yang dapat disampaikan oleh khotib /Pixabay.com/goldbug

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memaknai Asyura dan Kemerdekaan dalam Islam

Berikut teks khutbah Jumat 5 Agustus 2022 dikutip dari NU online di bawah ini:

Khutbah I

   الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِيْ كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ (الحج: ١)

 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan. 

Kaum Muslimin yang berbahagia, Pekan depan, kita akan menyambut dan menyongsong dua hari besar yang saling berdekatan. 17 Agustus yang akan datang kita akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, hari paling bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dua hari berikutnya, kita akan memperingati hari Asyura, salah satu hari yang paling bersejarah dalam perjalanan umat Islam.  

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat, Membahas Pancasila dan Kebinikaan dalam Al-Quran, Tema Menarik di Bulan Agustus

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Selama 77 tahun kita menghirup udara kemerdekaan, apakah kita telah benar-benar meraih kemerdekaan yang hakiki?. Tidak dipungkiri, merdeka dari cengkeraman kaum penjajah merupakan kenikmatan agung yang Allah anugerahkan kepada bangsa Indonesia. Betapa tidak, dengan kenikmatan merdeka, kita bisa dengan leluasa melakukan banyak hal yang bermanfaat. Akan tetapi sudah cukupkah bagi kita kemerdekaan dari cengkeraman penjajah?. Bukankah masih banyak belenggu yang harus kita singkirkan agar kita dapat meraih kemerdekaan hakiki dan sejati? Saudara-saudaraku hafizhakumullah,

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x