Network
SUMENEP NEWS –Mama Aang Nuh Gentur, Cianjur, dikenal sebagai sosok guru para guru di Tatar Jawa Barat.
Berasal dari Gentur, Warungkondang, Cianjur, Mama Aang Nuh merupakan ulama dengan berbagai julukan seperti Al Alim, Al Alamah, Al Kamil.
Terkenal dengan sebutan Mama Aang Nuh Gentur, ulama ini bernama lengkap Abdul Haq Nuh bin Syekh Ahmad Syathiby Gentur bin Syekh Muhammad Said bin Syekh Abdul Qodir Cihaneut, Ciawi, Tasikmalaya.
Termasuk leluhurnya juga yakni Syekh Nur Hajid bin Syekh Nur Katim bin Sembah Dalem Bojong bin Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (jalur ibu) yang tembus sampai pada Rasulullah SAW.
Baca Juga: Selebrasi Ginting Banting Raket Saat Juara Tunggal Putra Singapore Open 2022, Penuh Emosional
Ayah Mama Aang Nuh Gentur, yaitu Mama Ajengan Kaler Syekh Ahmad Syathibi Gentur, juga merupakan sosok ulama besar Jawa Barat.
Tak sedikit para santrinya yang kelak menjadi ulama besar, tersebar di seantero Nusantara dan mancanegara.
Selain berilmu agama tinggi, Mama Aang Nuh Gentur juga terkenal dengan berbagai karomahnya.
Karomah-karomah Mama Aang Nuh seringkali dirasakan dan disaksikan langsung oleh warga.
Semasa hidupnya sebagai ulama masyhur, dan setelah meninggal, pada haul Mama Aang Nuh Gentur, kaum Muslim dari berbagai penjuru menghadiri pengajian haulnya.
Baca Juga: Apa Keutamaan Membuat Azimat dengan Tulisan Bismillah di Malam 1 Muharram 1444.H
Sebagaimana dikutip dari portalsulut.pikiran-rakyat.com, berikut tiga karomah Mama Aang Nuh Gentur.
- Saat ziarah ke makam Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Al Aydrus di Luar Batang, Jakarta, Mama Aang Nuh Gentur bertemu langsung dengan Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan disambut baik sambil keluar dari dalam kuburnya.
Saat itu juga langsung dibaiat oleh Al Imam Al Habib Husein bin Abubakar Al Aydrus pemilik makam keramat Luar Batang.
- Suatu hari ada orang yang sedang melamun, lalu orang itu ditempeleng Mama Aang Nuh. Setelah ditempeleng, Mama Aang Nuh menyuruh orang itu agar jualan tape peuyeum, kemudian orang tersebut mendadak kaya raya.
- Pada suatu kesempatan, Mama Aang Nuh menaburkan daun pisang kering ke kolam, dan seketika daun tersebut berubah menjadi ikan mas kecil di kolam. ***
