Network
SUMENEP NEWS – Kisah menarik dari Sunan Kedu yang adu Kekuatan dengan Sunan Kudus, yaitu terbang naik tampah dari anyaman bambu.
Berikut adalah kisah Sunan Kedu adu kekuatan dengan Sunan Kudus terbang dengan sebuah tampah dari anyaman bambu yang ahirnya keduanya menjadi murid dan guru.
Tampah merupakan sebuah naman yang dibuat dari anyaman bambu biasanya digunakan untuk membersihkan beras dari sisa kulitnya sebelum di masak.
Namun oleh Sunan Kedu malah dijadikan tunggangan terbang untuk menemui Sunan Kudus di daerah Kudus.
Baca Juga: Laksamana TNI Yudo Margono Terima Penghargaan Di Markas Besar AL Singapura
Diceritakan, pada suatu ketika Sunan Kedu ingin menjumpai Sunan Kudus dengan terbang mengendarai tampah yang tersbuat dari anyaman bambu.
Adapun maksud dan tujuan dari Sunan Kedu adalah ia ingin nyantri dan belajar berbagai ilmu agama kepada Sunan Kudus.
Namun dengan gayanya Sunan Kedu yang terbang naik sebuah tampah bundar tersebut Sunan Kudus menganggapnya Sunan Kedu pamer.
Lantas setelah mendekati Sunan Kudus Sunan Kedu lalu ditunjuk dan akhirnya jatuh ke tempat luas dan berlumpur di sebuah desa bernama Jember di daerah Kudus.
Baca Juga: Meneladani Suluk Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Kemudian Sunan Kudus mengatakan “dodol ora tuku" (jualan tidak beli) sebab Kudus adalah gudangnya ilmu dan kesaktian.
Akhirnya Sunan Kedu menjelaskan maksud dan tujuannya untuk menjadi santri Sunan Kudus dan ia bersemedi di Desa Gribig di Kecamatan Gebog.
Adapun lokasi itu tidak jauh dari Masjid Sunan Kudus sekitar 3.7 kilometer, di sanalah banyak bukti petilasan dan peninggalan Sunan Kedu.
Peninggalan tersebut antara lain adalah batu kenong, Masjid At-Taqwa Sunan Kedu, sumur sumber jaya hingga pusaka lainnya.
Baca Juga: Info Haji 2022: Tiba di Indonesia, Kloter Pertama Jemaah Haji Jawa Barat Dapat K3JH dan Zamzam
Sementara lokasi makam Sunan Kedu berada di Dukuh Krajan, Desa Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.
Bagi pengunjung baru, di sana sudah ada petunjuk yaitu sebuah bangunan yang bertuliskan makam Kanjeng Sunan Kedu atau Syekh Abdul Bashir.
Sunan Kedu merupakan seorang Tumenggung, nama kecilnya adalah Abdul Hakim.
Semenjak belajar di Mekah nama Sunan Kedu alias Abdul Hakim diubah menjadi Syekh Abdul Bashir.
Hingga kini makam Sunan Kedu banyak didatangi para peziarah terutama para penguasa rokok.***
