Santri Pergerakan Calon Ulama Berintelektual

- 3 April 2022, 10:19 WIB
Sejumlah santri calon penumpang antre memasuki KMP Satya Kencana di area Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (23/3/2022). Sejumlah santri yang belajar di pondok pesantren Sukorejo, Situbondo mulai pulang kampung ke Pulau Sapudi, Sumenep menyusul datangnya Bulan Ramadhan, masa libur belajar dan harus sudah menjalani vaksin dosis kedua untuk lolos naik KMP. ANTARA FOTO/Seno/foc.
Sejumlah santri calon penumpang antre memasuki KMP Satya Kencana di area Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (23/3/2022). Sejumlah santri yang belajar di pondok pesantren Sukorejo, Situbondo mulai pulang kampung ke Pulau Sapudi, Sumenep menyusul datangnya Bulan Ramadhan, masa libur belajar dan harus sudah menjalani vaksin dosis kedua untuk lolos naik KMP. ANTARA FOTO/Seno/foc. /SENO/ANTARA FOTO
 
 
Santri Pergerakan Calon Ulama Berintelektual
 
Oleh: Anisa Rachma Agustina
 
 
SUMENEP NEWS - Dalam KBBI santri merupakan orang yang mendalami agama, orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh, santri ialah sebutan untuk orang yang sedang menjalankan atau mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Beberapa sifat santri yang amat terkenal ialah sifat tawadhu (rendah hati), nerimo, dan ta’dzim terhadap guru.
 
Sering kita jumpai para santri yang sering membungkukkan tubuh ketika berjalan melewati guru mereka, atau saat mereka mencium tangan guru mereka sebagai saran ngalap barokah. Kebiasaan ini  merupakan kebiasaan yang hendaknya terus dilestarikan, sikap menghormati dan menghargai yang menjadi ciri khas para santri. 
 
Di zaman yang semakin maju, dengan berbagai teknologi yang semakin berkembang pesat. Para santri dan santriwati harus mengikuti perkembangan zaman, harus mulai melek terhadap media dan teknologi mulai bergerak bersama-sama, supaya segelintir orang yang sering meremehkan pendidikan dan menganggap bahwa pendidikan pesantren merupakan pendidikan yang kuno bisa menyadari bahwa para santri merupakan generasi penerus yang disiapkan dengan bekal akhlak dan berbudi luhur dan bisa bersaing dengan anak yang mengenyam pendidikan di sekolah formal.
 
Di pondok pesantren mereka diajarkan untuk bersosialisasi, berbagi dengan rekan-rekannya saling bertoleransi dan mau menerima pendapat orang lain, karena mereka hidup bersama. Di pondok pesantren mereka diajarkan kesederhanaan, tentang bagaimana cara berpakaian dan mengkonsumsi apa yang sudah disediakan. Selain belajar berbagai kitab dan ilmu agama, berbagai macam ilmu kehidupan diajarkan disana. Sebuah ilmu yang kelak akan digunakan saat mereka kembali ke masyarakat.
 
Santri Pergerakan
Istilah pergerakan mungkin tidak asing ditelinga kita, istilah ini merupakan istilah yang digunakan untuk salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebuah organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan akhlusunnah wal jamaah an-nahdliyah.
 
Sebuah organisasi yang menyatukan pemikiran generasi muda untuk bangkit dan memajukan Islam, sebagaimana tujuan PMII ialah terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
 
Dari tujuan PMII tersebut dapat disimpulkan bahwa PMII hadir untuk membentuk para kadernya untuk dapat menjadi manusia yang beriman, berilmu dan bertanggung jawab. PMII sebagai organisasi pergerakan yang menghendaki setiap mahasiswa untuk mau ikut andil dalam segala kegiatan, baik kegiatan di dalam maupun di luar kampus.
 
Menjadikan mahasiswa aktif bukan  hanya mengejar nilai dan IPK namun bagaimana mahasiswa bisa belajar untuk bersosialisasi supaya para mahasiswa bisa bermanfaat untuk orang disekitarnya. Karena PMII merupakan organisasi mahasiswa Islam mayoritas para kadernya adalah para santri.
 
Para santri yang sudah mondok bertahun-tahun dan mengenyam pendidikan bersama pak kiyai di berbagai pondok, tak heran jika para kader PMII sendiri memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan tujuan PMII, dengaan masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah mereka pelajari di pesantren.
 
Santri pergerakan merupakan sebuah sebutan untuk para santri yang mau ikut andil dan bergerak dalam segala bidang. Santri yang mau berbaur dan mengaplikasikan ilmunya untuk berbagi dengan sahabat-sahabatnya.
 
Santri yang rela mengobarkan waktunya untuk kepentingan umum, dan santri yang terus berjuang untuk memajukan Islam dalam segala aspek. Kehadiran PMII menjawab beberapa problematika yang dihadapi santri, di PMII santri akan di ajarkan dan dibentuk supaya bisa menguasai panggung, public speaking dan menjadi moderator maupun pembicara dalam sebuah acara, dengan seperti itu mental mereka akan terbentuk menjadi generasi yang mampu bersuara bukan hanya mendengarkan suara. Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk syiar dan berdakwah saat mereka kembali ke masyarakat. 
 
Dalam beberapa acara di PMII para kader juga diberikan materi maupun isu yang sedang hangat diperbincangkan sehingga budaya diskusi sudah mendarah daging di jiwa setiap kadernya. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berani mengemukakan pendapat maupun menyanggah pendapat rekan mereka. Para kader yang notabenya juga santri bahu membahu dalam segala hal jadi merka telah terbentuk menjadi pribai yang peka terhadap sekitar.
 
Dalam KBBI Ulama berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. Secara etimologi ulama bermakna orang pandai;orang yang mengamalkan ilmunya. Tugas ulama antara lain untuk memandu umat, memberikan fatwa, meneruskan perjuangan Nabi SAW untuk menyiarkan agama Islam. Dasar hukum yang dijadikan pacuan para ulama adalah Alquran, hadist, tafsir, kitab-kitab ulama salaf dan lain sebagainya.
 
Di pondok pesantren para santri sudah dibentuk dan disiapkan untuk menjadi penerus bangsa, salah satunya adalah menjadi Ulama. Dengan bekal ilmu dari pondok pesantren dan semangat pergerakan  yang mengelora diharapkan mereka akan menjadi Ulama yang bisa menjadi panutan.
 
Ngaji dan Diskusi
 
Mengkaji sebuah kitab atau mengaji adalah hal yang dilakukan para santri. Beberapa sistem digunakan untuk mengkaji sebuah kitab, seperti metode bandongan dan sorogan. Para santri akan sangat familier dengan huruf dan susunan arab pegon. Para santri menuliskan setiap makna dari setiap kata huruf arab pegon, dengan demikian membuat mereka memahami tiap susunan kata arab pegon.
Para santri hidup secara teratur mereka dibentuk dan terbentuk menjadi pribadi yang baik. hidup mereka terjadwal dari bangun tidur hingga tidur lagi. Dan mengaji menjadi habbit mereka. Berbagai kurikulum di susun untuk menyelaraskan pembelajaran, supaya para santri memiliki kemampuan yang seragam dalam memahami sebuah kitab. Jadwal mengaji dibuat dengan saksama dan fleksibel supaya para santri yang sedang mengenyam pendidikan formal dapat ikut mengaji tanpa ketinggalan.
 
Dalam bahasa santri diskusi lebih familier dengan bahasa bahtsul masail. Yang biasa dilaksanakan dalam forum bahtsul masail ialah pembahasan mengenai  masalah yang belum ada dalilnya atau belum ditemukan solusinya. Masalah tersebut antara lain: masalah ekonomi, politik, budaya, dan berbagai masalah yang ada di sekitar masyarakat. Dalam forum ini para santri dilatih untuk mampu memecahkan masalah, menyampaikan pendapat, musyawarah untuk mencapai kemufakatan. 
 
Saat para santri sudah terbiasa berdiskusi dalam berbagai forum di Pondok Pesantren maka mereka akan mudah beradaptassi di lingkungan luar, menjadi pionir-pionir santri pergerakan yang kelak akan menyiarkan agama daengan semagat pergerakan yang di junjung sejak di bangku kuliah. Jadi sudah siapkah anda menjadi salah satu dari agen perubahan? 
 

Editor: Saiful Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah