Cara Mengoptimalkan Fungsi Otak Menurut Dr Amen dan Spesialis Danies

12 Maret 2024, 12:44 WIB
Cara Mengoptimalkan Fungsi Otak Menurut Dr Amen dan Spesialis Danies /Shutterstock

SUMENEP NEWS - OTAK merupakan perangkat keras esensi kita sebagai manusia. Kita tidak dapat menjadi orang yang sangat kita dambakan apabila otak tidak bekerja dengan benar.

Cara dan pola kerja otak menentukan tingkat kebahagiaan dan efektivitas perasaan, serta kualitas interaksi  kita dengan orang lain. Pola otak dapat membantu atau menyulitkan kita dalam kehidupan perkawinan, merawat anak, bekerja dan beribadah. Otak menjadi latar belakang kegembiraan dan kesedihan, keberhasilan dan kegagalan.

Selama ini perubahan perilaku dan kinerja kehidupan seperti cemas, depresi, obsesif-kompulsif, lekas marah, senang, sulit, dan mudahnya berkonsentrasi, sulit dan mudahnya merumuskan tujuan, sulit mudahnya berkomunikasi (persuasi, negosiasi) dianggap merupakan gejala psikologis. Ternyata berdasarkan hasil riset mutakhir menunjukkan bahwa masalah-masalah tersebut berkaitan dengan fisiologi otak.

Baca Juga: Suka Tidur Waktu Subuh Bisa Otak Tumpul, Ini Tips dr Zaidul Akbar Agar Tidak Ngantuk Sampai Waktu Dhuha

Buku ini mencoba mengungkap pengetahuan tentang citra fisik otak yang mempunyai pola-pola tertentu yang secara tidak langsung mampu menjelaskan fungsi dan cara kerja otak. Ketika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya, terbuka peluang cara mengoptimalkan kerja fungsi otak, sehingga kita mempunyai kemampuan optimal untuk meraih kesuksesan dalam seluruh aspek kehidupan, baik yang berhubungan dengan orang lain, pekerjaan, sekolah, diri sendiri, atau bahkan dengan Tuhan.

Kemampuan “melihat” pola dan fungsi otak, awalnya dibantu oleh Teknologi SPECT (Single Emission Computed Tomography). SPECT merupakan sarana kedokteran nuklir canggih yang mampu “melihat” aliran darah di otak secara langsung dan aktivitas (atau metabolism) otak secara langsung dan aktivitas (atau metabolism) otak secara tidak langsung. Hasil pengamatan SPECT dapat memperlihatkan dengan sangat baik apa yang terjadi dalam pelbagai bagian otak ketika kita akan mencoba mengaktifkannya. 

Otak mempunyai lima bagian/sistem otak yang paling erat kaitannya dengan perilaku manusia. Pertama, system limbic-dalam, terletak di pusat otak; merupakan penghubung dan pusat pengendalian suasana hati seperti cinta/depresi, mengendalikan hubungan dan libido. Kedua, ganglia basal, struktur besar di tengah otak, yang mengendalikan laju siaga tubuh seperti kecemasan/ketakutan, motivasi maupun kemampuan memprediksi.

Ketiga, korteks prefrontal, terletak di bagian atas depan otak, yang bertindak sebagai pengawas, pembantu memusatkan perhatian, membuat rencana, mengendalikan dorongan hati, dan pengambilan keputusan (baik atau buruk). Keempat, system singular, bagian otak yang terletak melintang di tengah lobus frontal; bagian ini berfungsi memampukan pengalihan perhatian, berpindah dari satu gagasan ke gagasan lain dan melihat pilihan; sehingga seseorang dapat mengikuti arus, beradaptasi terhadap perubahan dan sukses mengatasi persoalan-persoalan baru.

Baca Juga: 3 Jenis Permainan Mengasah Otak Cocok Bagi Anak Usia 5 Sampai 10 Tahun Pada Stupid Toy Day

Kelima, lobus temporal, yang terletak di balik kening dan di belakang mata. Bagian ini terlibat dalam ingatan/memori, pemahaman bahasa, pengenalan wajah/visual, serta pengendalian amarah; sehingga bagian ini memerankan bagian integral dalam ingatan (memori jangka pendek maupun jangka panjang), kestabilan emosional, kemampuan belajar dan sosialisasi.

Dengan penuturan yang mudah dicerna Daniel, seorang perintis dan spesialis pencitraan otak berlatar belakang psikiater, memberikan gambaran secara gambling dalam buku ini bagaimana hubungan dan dampak (pengaruh) kondisi fisik otak dengan pola pikir, perasaan dan perilaku manusia dari waktu ke waktu. Bab 3,5,7,9, dan 11 penulis menjelaskan lokasi dan fungsi kelima sistem otak tersebut; bahasan mencakup bagaimana setiap bagian otak tersebut mempengaruhi perilaku sehari-hari, serta bagaimana akibatnya jika terjadi gangguan medis tertentu. Kelima bab ini masing-masing ditutup dengan daftar periksa untuk membantu para pembaca menemukan kategori yang sesuai bagi diri pembaca atau orang lain. Dalam bab 4,6,8,10, dan 12 penulis membahas soal penyembuhan dan resep optimasi spesifik fungsi otak yang mengalami gangguan.

Membaca buku ini pembaca akan mudah memahami mengapa seseorang mengalami depresi dan penurunan respons seksual akibat gangguan fungsi limbic dalam; kecemasan yang berlebihan dan berkurangnya motivasi akibat gangguan pada sistem ganglia basal; kurang mampu berpikir kritis, dan memecahkan masalah karena gangguan fungsi system korteks prefrontal; kesulitan bekerja sama dan mengatasi masalah akibat tidak optimalnya fungsi system singulat; dan melemahnya ingatan/memori serta kesulitan bersosialisasi akibat terganggunya sistem lobus temporal.

Dalam buku ini, Dr Amen memberikan banyak saran praktis untuk mengatasi masalah dan pelbagai cara untuk mengoptimalkan otak serta memperbaiki kehidupan pembaca. Resep mengoptimalkan otak terentang dari penggunaan obat-obatan, perbaikan gizi, dan nutrisi asupan makanan, perubahan gaya hidup dan pengembangan hobi.***




 
Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler