Antisipasi Hepatitis “Misterius”, RSHS Bandung: Jangan Panik, Cegah Dengan Pola Hidup Sehat

12 Mei 2022, 05:00 WIB
Diskusi zoom meeting “Seputar Hepatitis, Pencegahan dan Pengobatannya”, yang digelar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu, 11 Mei 2022, pukul 13.00-14.00 WIB. /canva

SUMENEP NEWS – Antisipasi terjadinya hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius dapat dicegah dengan pembiasaan pola hidup sehat.

Saat ini di Indonesia, dari 15 kasus hepatitis misterius itu dilaporkan telah merenggut nyawa 5 anak di Indonesia.

Bermula dari Eropa pada April 2022, hepatitis misterius akut itu terjadi di Indonesia sejak akhir April 2022, dengan awal 3 kasus di RSCM Jakarta.

Meski belum diketahui penyebabnya, hepatitis misterius akut ini dapat dicegah dengan membiasakan cara hidup sehat.

Pada diskusi zoom meeting “Seputar Hepatitis, Pencegahan dan Pengobatannya”, yang digelar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu, 11 Mei 2022, edukasi pola hidup bersih dan sehat merupakan hal yang sangat penting guna mencegah hepatitis misterius itu.

Baca Juga: JADWAL Timnas U-23 Indonesia Vs Filipina SEA Games 2021 dan Dapatkan Link Live Streaming Pertandingan di Sini

Kepala Divisi Gastrohepatologi KSM/Dep IKA RSHS Bandung, Prof. Dwi Prasetyo, mengatakan, jenis hepatitis ada 5 yakni hepatitis A, B, C, D, dan E.

Hepatitis yang sekarang berkembang belum diketahui penyebabnya atau ada istilah di masyarakat yang menyebutnya sebagai hepatitis misterius.

Hepatitis misterius itu gejalanya sama dengan hepatitis A, setelah dicek hasilnya negatif, namun gejalanya sangat berat.

“Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini gejalanya mirip hepatitis A,” kata Dwi Prasetyo.

Hepatitis A menular lewat saluran pencernaan, diawali dari oral, sumber makanan atau minuman.

Gejalanya yaitu demam ringan, lesu, sakit perut, dan muntah.

Pada skala menengah dapat terjadi mata berwarna kuning, dan warna air kencing lebih pekat.

Baca Juga: Prediksi Timnas U-23 Indonesia Vs Filipina SEA Games 2021, Lengkap dengan Link Live Streaming Pertandingan

Sedangkan pada gejala berat terjadinya kejang dan penurunan kesadaran.

Menurut Dwi Prasetyo, jika ada yang bergejala seperti itu, segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

“Hingga saat ini di RSHS Bandung, alhamdulillah, dan semoga, insya Allah tidak ada laporan kasus hepatitis misterius ini. Namun masyarakat diminta tetap waspada, gencarkan terus pola hidup bersih dan sehat, serta jangan panik,” ujar Dwi Prasetyo.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pola hidup sehat mencegah terjangkitnya hepatitis diantaranya meminum air yang benar-benar telah dimasak, mengonsumsi makanan yang bersih, serta sering mencuci tangan pakai sabun.

Gejala lebih berat hepatitis bisa menyebabkan sirosis dan kanker hati.

Hepatitis A menular lewat oral, bisa diawali dari makanan dan minuman, lalu lewat pencernaan saluran.

Baca Juga: Haflah MD Zainul Islam Usung Konsep Milenial, Dari Pemutaran Film Pendek hingga Prank Tamu Undangan

Sedangkan hepatitis B dan C menular melalui produk darah seperti transfusi darah. Adapun hepatitis D dan E termasuk yang jarang terjadi.

Potensi terjangkitya hepatitis umumnya di lingkungan-tempat yang kurang terjaga kesehatannya.

Terkait kesiapan RSHS Bandung antisipasi hepatitis misterius itu, menurut Dwi Prasetyo, pihaknya sudah membentuk tim lintas disiplin.

Sarana dan petugasnya pun sudah siap, termasuk ruang isolasi pasien untuk mencegah penularan hepatitis misterius ini.

“Hal terpenting dalam antisipasi dan pencegahan penularan hepatitis misterius ini adalah edukasi masif penerapan pola hidup sehat dan bersih, serta jangan panik,” kata Dwi Prasetyo. ***

 

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler