Angkatan bersenjata Maroko telah turun tangan membentuk tim penyelamat untuk menyalurkan air minum bersih, makanan, tenda, dan selimut di wilayah terdampak.
Terlepas dari itu, Menurut Bill McGuire, pakar geofisika dan iklim dari University College London, mengatakan banyaknya bangun roboh akibat gempa karena wilayah tersebut rentang diguncang gempa.
"Masalahnya adalah bahwa di tempat-tempat yang jarang terjadi gempa bumi yang merusak. Sehingga banyak yang runtuh, yang mengakibatkan tingginya jumlah korban jiwa," kata McGuire.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa Maroko merupakan jenis shallow crustal earthquake (gempa kerak dangkal) yang terjadi karena adanya aktivitas di zona sesar Pegunungan Atlas. Jalur sumber gempa pada sesar tersebut yang sudah terpetakan, namun zona sesar Pegunungan Atlas tercatat memiliki riwayat kegempaan yang relatif rendah.
Daryono juga mengatakan kota terbesar keempat, Marrakesh adalah kota yang mengalami kerusakan paling parah. "Marrakesh mengalami kerusakan paling parah karena dekat sumber gempa ditambah dengan keberadaan bangunan-bangunan tua yang rentan runtuh akibat guncangan gempa karena kondisi strukturnya yang sudah lemah," katanya.***