Yang Chil-seong pun memutuskan berpindah keyakinan ke Islam, lalu ia memiliki nama Indonesia, yakni Komaruddin.
Ketika Belanda kembali ke Indonesia dan melancarkan invasi militer, Komarudin datang dari Bandung ke Garut bersama dua tentara Jepang untuk bergabung dengan pasukan Indonesia.
Mereka melakukan perang gerilya bersama kelompok bernama "Pasukan Perang Papak" dari Markas Gerilya Galunggung (MBGG) dengan dipimpin oleh Mayor Kosasih yang bermarkas di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ketika Belanda menyerang Garut, Pasukan Perang Papak bertugas mengamankan wilayah tersebut. Namun, Pasukan Pangeran Papak terpaksa mundur karena jumlah tentara Belanda terlalu besar. Mereka pun bersembunyi, tetapi tertangkap karena informasi dari mata-mata.***