Harga Jagung di Sumenep Anjlok 50 Persen Jelang Ramadhan 2024 Meski Belum Panen, Ini Penyebabnya

- 3 Maret 2024, 12:38 WIB
Update harga jagung di Sumenep harus anjlok 50 persen jelang bulan Ramadhan 2024 membuat petani mengeluh dan rugi jelang momentum
Update harga jagung di Sumenep harus anjlok 50 persen jelang bulan Ramadhan 2024 membuat petani mengeluh dan rugi jelang momentum /Pixsabay/GoranH

SUMENEP NEWS - Update harga jagung di Sumenep harus anjlok 50 persen jelang bulan Ramadhan 2024 meski harga sembako lagi pada naik, misalnya telur ayam.

Turunnya harga jagung di Sumenep ada beberapa penyebab jelang bulan Ramadhan 2024 kali ini di tengah ramainya kenaikan harga.

Dikutip dari RRI, petani jagung Hibrida di Kecamatan Bluto, Aminatun, mengungkapkan sebelumnya harga jagung pada bulan Januari tembus Rp 10 ribu per kilogram.

Baca Juga: Naik Rp4 Ribu Jelang Ramadhan, Ini Harga Telur Ayam di Sumenep Perkilogram Bulan Maret 2024

Namun, hari ini justru harga jagung harus turun drastis 50 persen padahal petani di wilayahnya belum juga panen.

“Untuk wilayah kami belum panen, namun harga sudah turun,” keluhnya.

Sebagaian wilayah di Sumenep diakui memang sudah ada yang penen. Namun itu hanya sebagian kecil dan kebanyakan jagung lokal.

“Kami tidak bisa membayangkan, kalau sudah puncak panen raya di Sumenep selesai semua, harganya akan hancur,”katanya.

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x