Network
SUMENEP NEWS - Kasus pencabulan anak usia dini kembali terjadi di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.
Korbannya menimpa NM warga Desa Gendang Barat, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep.
Sedangkan pelakunya diduga merupakan tetangganya sendiri berinisial RS.
NM dikabarkan masih menempuh pendidikan di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gayam. Usianya cukup belia. Perkiraan baru 8 tahunan.
Sejak kecil, NM sering dititip kepada RS oleh Neneknya. Namun, nasib malang menimpa NM.
NM harus menanggung derita menjadi korban pelampiasan nafsu bejat RS. Sehingga, anak yang seharusnya masih belajar itu menjadi trauma.
Isu pencabulan itu sempat tersiar melalui percakapan whatsApp pemuda Pulau Sapudi, pada Jum'at, 1 Desember 2023, kemarin.
"Ada informasi pencabulan, sudah divisum ke Puskesmas," ucap Udi.
Namun, Udi belum mengetahui pasti kejadiannya, hanya saja dirinya mendengar saat sedang nongkrong di depan Puskesmas Gayam.
"Saya masih belum tau pasti, kemarin sempat ada polisi yang nganter visum di puskesmas," imbuhnya.
Baca Juga: Tips Investasi Emas di Pluang Bagi Mahasiswa
Sementara Kepala Puskesmas Gayam, dr. Nuruddin, membenarkan adanya warga Gendang Barat yang divisum di Puskesmas Gayam.
"Iya, ada Mas, kemarin ada yang visum," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Gendang Barat, H Suri juga membenarkan atas kasus pencabulan yang menimpa warganya itu.
Dia mengaku bahwa kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Tips Investasi Emas Di Gojek Agar Tidak Rugi, Simak Caranya Bagi Pemula
"Orang tuanya sudah melaporkan kepada pihak kepolisian, Mas," katanya.
H Suri menyampaikan bahwa korban sejak dari kecil memang sering dititip kepada pelaku. Namun, entah apa yang merasuki pelaku sehingga tega berbuat tak senonoh kepada korban yang masih usia dini itu.
"Dari kecil memang sering dititip ke RS oleh neneknya, entah saya juga kaget mendengar kabar itu," pungkasnya.
Baca Juga: Cara Investasi Emas Di DANA Agar Tidak Rugi, Simak caranya!
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian tentang kasus dugaan pencabulan anak usia dini itu.***
