Tak lama kemudian, Raymond Westerling datang untuk membantu menghentikan tindakan yang dilakukan tentara Jepang.
Dari sinilah pertemuan antara Johan de Vries dengan Raymond Westerling yang membuat frekuensi pertemuan diantaranya semakin meningkat.
Sosok Raymond Westerling membuat Johan menjadi penasaran sehingga Johan berusaha mendekati Raymond Westerling.
Kedekatannya bersama Raymond membuat Johan ditugaskan untuk menjadi pasukan khusus di bawah pimpinan Raymond Westerling. Johan ditugaskan untuk menangani pemberontakan yang ada di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Contoh Teks MC Tasyakuran Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023 Terbaru dan Lengkap
Namun, menjelang akhir film De Oost, muncul konflik batin yang terjadi pada sosok Johan de Vries. Johan menyaksikan langsung pengeksekusian warga Sulawesi Selatan oleh Raymond Westerling tanpa adanya barang bukti dan peradilan yang jelas.
Pada akhir cerita, film De Oost menampilkan adegan yang tidak terduga, membuat film ini layak disebut dengan film paling “Plot Twist”.
Secara keseluruhan, film ini menyajikan adegan-adegan yang tampak nyata. Hal ini ditunjukan dari adegan penembakan, kepala dari warga yang sudah tewas kemudian ditancapkan pada pagar depan rumahnya, hingga adegan penyetruman pemberontak.
Faktor penunjang lainnya yaitu akting pemain yang bagus. Pemain memerankan adegan demi adegan dengan natural, tanpa dibuat-buat secara berlebihan.