Akibat Gorong-Gorong Rusak Parah, Masuk Jalan Pintas Desa Gayam Ditarik Retribusi

- 27 Maret 2023, 11:54 WIB
Sejumlah masyarakat Desa Gayam yang terlibat dalam penarikan retribusi untuk pembangunan gorong-gorong di jalan PUD yang rusak
Sejumlah masyarakat Desa Gayam yang terlibat dalam penarikan retribusi untuk pembangunan gorong-gorong di jalan PUD yang rusak /Sumenep News/

SUMENEP NEWS - Rusaknya gorong-gorong di jalan utama Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyebabkan pengendara roda empat kebingungan mencari jalan pintas.

Jalan Desa Gayam, yang menjadi solusi alternatif pengendara melintas saat ini justru diduga dipungut biaya masuk alias retribusi.

Pengendara yang hendak lewat jalan alternatif tersebut diminta bayar sebesar Rp. 10.000 / Mobil.

Besaran retribusi tersebut tak dibekali dengan kertas bukti tanda masuk alias karcis. Sehingga, peruntukannya pun tak diketahui arahnya.

Baca Juga: Lirik Sahur Aceh Versi Jawa dan Terjemahan Dilengkapi Teks Wate Ka Sahoe di Bulan Ramadhan

Atas kasuistik tersebut, salah satu pengendara mobil, Asnawi memberikan informasi tersebut dan datang menuju kantor Asosiasi Wartawan dan LSM Sapudi (AWALS).

Asnawi menyampaikan bahwa sebelumnya saat ia hendak lewat jalan pintas di jalan Desa Gayam itu tidak dipungut biaya apa pun.

Bahkan, tidak ada tanda-tanda masyarakat yang menarik biaya retribusi sebelum gorong-gorong di jalan raya Kecamatan Gayam mengalami ambrol.

"Ini jalan arternatif bagaiman, kok bisa jalan desa ini sekarang di pajak bagi yang mau melintas, kita mau lewat mana sementara gorong-gorong di jalan raya utama sudah rusak," ujarnya  kepada kontributor Sumenep News, Senin, 27 Maret 2023.

Baca Juga: 5 Contoh Krisis Identitas Nasional dalam Kehidupan Sehari-Hari, Sering Muncul di Generasi Sekarang

Sementara pengendara lain, Hendra juga membenarkan jika dirinya diminta untuk membayar retribusi masuk 10 ribu.

Namun, dia mengaku tidak mengetahui pasti regulasi  retribusi tersebut, apakah berlaku selama satu kali lewat atau satu kali selama sehari.

"Yang jelas saya diminta 10 ribu, ya sudah saya berikan sesuai dengan yang diminta," ujar sopir pengangkut pasir urug itu.

Pantauan media ini, penarikan retribusi jalan pintas tersebut melibatkan masyarakat setempat, diantaranya, pria berinisial MNR, SYT dan KS.

Baca Juga: Keutamaan Al Kautsar 7x untuk Puasa Ramadhan, Dapat Menahan Haus?

Mereka berjaga di gubuk pasar sapi sembari menunggu sejumlah mobil yang hendak lewat dan melintas di jalan tersebut.

Pada saat dikonfirmasi, KS menyampaikan bahwa terkait dengan  penarikan retribusi tersebut sudah hasil dari koordinasi dengan Kepala Desa Gayam dan Forpimka Gayam.

Menurut dia, retribusi ini sifatnya sementara dan dikhususkan untuk memperbaiki  gorong-gorong yang rusak parah di jalan Kecamatan Gayam.

"Ini keluhan dari masyarakat sekitar, karena sudah beberapa kali truck lewat sini, kasian sama warga yang lewat lewat, bahkan ada truck yang nyenggol pagar rumah warga," jelasnya.

Baca Juga: Contoh Percakapan dan Dialog Bahasa Arab Terbaru, Kondisi Cuaca Hari Ini ?

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya melakukan gerakan itu untuk membuat jalan pintas sementara di gorong-gorong yang ambrol tersebut.

"Memang secara aturan keliru, tapi ini demi kenyamanan warga sekitar juga. Hasil dari sini sudah saya belikan batu dan ditumpuk di lokasi gorong yang rusak parah di jalan raya," tandasnya.

Disisi lain, Sekretaris Desa Gayam, Raihana juga menjelaskan bahwa penarikan uang tersebut sifatnya sumbangan dan tidak ada penekanan.

"Itu murni gerakan hati masyarakat, disitu tidak ada penakanan dan memang sudah koordinasi dengan Pemdes dan Forpimka," terangnya.

Baca Juga: Hasil Survei Marketplace Pilihan Seller di Ramadan 2023: Penjual Dapat Omzet dan Keuntungan Terbanyak

Terkait dengan ihwal penarikan uang untuk memperbaiki gorong-gorog desa yang rusak akibat dilintasi truck, Raihana mengaku jika pihaknya tidak berkenan.

Sebab kata dia, yang menjadi proyek desa memang sudah dianggarkan dan tinggal menunggu waktu untuk realisasi.

"Kami bilang langsung kepada masyarakat yang punya inisiatif minta sumbangan itu, agar digunakan untuk gorong-gorong yang rusak parah di jalan PUD. Jika memang nanti ada kekurangan kami juga akan ikut membantu," pungkasnya.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x