Aktivis Kepulauan; Copot Oknum Humas HCML dan Coret Pokmas Siluman di Pulau Sapudi

- 8 Februari 2023, 18:42 WIB
Cak Odod (Mas'udi) Aktivis Kepulauan Sapudi
Cak Odod (Mas'udi) Aktivis Kepulauan Sapudi /Sumenep News/

SUMENEP NEWS - Polemik penyelewengan dana partisipatif yang digelontorkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang Minyak dan Gas (Migas) membuat aktivis pemuda Paulau Sapudi geram.

Pasalnya, anggaran partisipatif yang jumlahnya mencapai 300 juta itu sampai saat ini masih belum sepenuhnya jelas wujudnya.

Dana partisipatif tersebut merupakan anggaran hibah dari perusahaan yang menggerut kekayaan alam di perairan Pulau Sapudi - Semenep. Adalah perusahaan Minyak dan Gas yang dikelola oleh Husky-cnooc Madura Limited (HCML).

Baca Juga: Kampung Tajir Poteran Sumenep Viral di Medsos, Rumah Pedagang Kelontong Bagai Istana

HCML menyalurkan anggaran partisipatif terdahap masyarakat terdampak ring satu melalui Pokmas LPMS pada bulan November 2022.

Namun anggaran tersebut cair hanya berselang sehari, kemudian dipinjamkan oleh pihak pokmas LPMS kepada oknum Humas HCML.

Kendati begitu membuat aktivis pemuda Pulau Sapudi, Mas'udi, SE menyikapi dengan geram dan ikut mengomentari tindakan penyelewengan yang buming mengatas namakan masyarakat tersebut.

Dia mengatakan bahwa dugaan upaya penyelewengan anggaran ratusan juta tersebut sudah banyak mengelabuhi dan membodohi masyarakat.

Baca Juga: Link Pendaftaran Beasiswa Guru Universitas Prasmul Jenjang S1 dan S2, Simak Syarat dan Ketentuannya

Bahkan, lembaga pendidikan Diniyah juga menjadi korbannya. Mereka dijanjikan anggaran partisipatif puluhan juta oleh pihak HCML melalui Pokmas yang dipercaya saat ini yakni LPMS.

"Ini baru permulaan, penyelewengan anggaran yang seharusnya ditujukan pada masyarakat justru dipinjamkan pada oknum, kalau ini dibiarkan maka sudah tidak sehat kedepannya," tegas Aktivis Pemuda Kepulauan tersebut.

Lebih lanjut, Mas'udi menduga ada kongkalikong antara LPMS dengan oknum Humas HCML.

Sebab kata dia, sangat tidak mungkin LPMS sebagai pokmas yang dipelopori oleh sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama berbuat tanpa mempertimbangkan dampak yang akan dialami.

Baca Juga: Tutorial Cara Cetak S36 Simpatika Kemenag dengan Mudah, Login simpatika.kemenag.go.id

"Apa mungkin LPMS masuk angin?, Apakah mereka dijanjikan sesuatu sehingga berani memberikan uang pinjaman yang bukan miliknya," tudingnya.

Ia menilai sangat tidak logis apabila LPMS berani meminjamkan anggaran cukup besar yang seharusnya diterima oleh lembaga pendidikan dan masyarakat, tanpa adanya iming-iming lain.

"Apaka karena LPMS dibantu oleh oknum Humas tersebut untuk bisa tembus ke HCML, sehingga jasa terimakasihnya dengan meminjamkan uang. Bisa saja itu menjadi dasar," ungkapnya.

Bahkan, Mas'udi juga menyentil agar LPMS berani membebeberkan bukti transfer jika anggaran tersebut benar-benar dipinjamkan kepada oknum yang juga menjabat peran staregis di HCML.

Baca Juga: Fakta Menarik Wisata Gili Iyang Sumenep, Berkunjung Bisa Awet Muda?

Karena, kata dia, saat ini sudah ada yang ingin mencoba cuci tangan atas dugaan kasus penyelewengan dana partisipatif dari perusahaan besar tersebut.

Seperti yang diungkap oleh salah satu aktivis senior Pulau Sapudi dalam ciutannya yang disampaikan di WAG informasi seputar sapudi.

"Kalau ada tanda bukti transfer dari rekening LPMS ke rekening Humas HCML, baik itu satu jam maupun sehari sesudah ada bukti transfer dari bagian keuangan perusahaan. Baru bicara kalau oknum Humas HCML ada upaya untuk menggelapkan anggaran tersebut, kalau hanya berdasarkan cerita dan tidak ada buktinya itu masuk pencemaran nama baik," tulisnya saat berkomentar di WAG.

Atas komentar tersebut, Mas'udi meminta agar LPMS tidak bermain kucing - kucingan.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Online Tanpa Modal 2023 Untuk Lulusan Sumenep Madura

Sehingga tidak berani membuktikan bahwa uang yang seharusnya sudah sampai kepada tangan lembaga pendidikan malah beralih dipinjamkan kepada oknum pihak luar.

"Kalau tidak mau disalahkan, LPMS bisa terang-terangan dan beberkan saja bukti-bukti bahwa anggaran tersebut dipinjamkan, agar pengakuan pada pemberitaan sebelumnya tidak dianggap ngibul," tegasnya.

Terakhir, Mas'udi meminta agar Direktur Perusahaan HCML lebih selektif dalam memilih pegawai yang berkewenangan untuk menjembatani hubungan antar masyarakat.

Sebab, menurut dia komunikasi ini penting karena Masyarakat Pulau Sapudi menjadi wilayah paling terdampak dengan adanya mega proyek HCML.

Baca Juga: Contoh Naskah Drama 3 Orang Bahasa Sunda Tentang Pendidikan

"Copot saja jabatan oknum yang sudah mulai bermain-main dengan masyarakat, agar dampaknya tidak terus berkepanjangan," tandasnya.

Selain itu, Ia juga meminta agar HCML lebih selektif memilih Pokmas yang akan dipercaya menjadi kepanjangan tangan dana partisipatif dan dana CSR untuk berikutnya.

Sebab saat ini, sudah muncul Pokmas-Pokmas Siluman yang akan membawa nama masyarakat dan nelayan hanya untuk mendapatkan kue dari Mega proyek yang mengancam ekosistem laut di perairan Sapudi.

Baca Juga: Teks Contoh Naskah Drama 6 Orang Bahasa Sunda Persahabatan dan Pendidikan

"Coret saja pokmas siluman yang tidak mengakomodir kepentingan masyarakat nelayan, petani, seutuhnya atau bahkan hanya mementingkan perutnya sendiri," pungkas pria yang dijuluki Cak Odod.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah