Seperti pada masyarakat Rubaru dan Pasongsonganyang mulai melirik menjadi pengusaha kripik singkong mentah. Alasan masyarakat memilih menjadi pengusaha kripik singkong adalah karena dari proses pembuatan sampai penjualan masanya cukup singkat.
Baca Juga: Profil Dan Biodata Nia Ramadhani, Artis Cantik Berkelahiran Tanah Jakarta
bahan baku singkong tersebut didapat dari para petani setempat. Jadi, perputaran ekonomi di tingkat desa bertumbuh secara signifikan. Dengan adanya serangan monyet tersebut tentu saja menciderai stabilitas ekonomi masyarakatkhususnya petani dan pengusaha singkong.
Kedua, jagung. Jagung bagi masyarakat desa di Madura pada khususnya merupakan bahan makanan pokok di samping beras. Di mana pada masyarakat asli Madura makanan pokoknya adalah nasi jagung.
Baca Juga: Prediksi Skor Dan Head To Head Pertandingan Arsenal Vs Aston Vila
Jadi, di awal musim penghujan sebagian lahan petani ditanami jagung, sebagian lagi ditanami padi. Jika pohon jagung sudah berbuah maka petani siap-siap menjaganya dari serangan monyit-monyet tersebut sampai jagung benar-benar siap panen. Jeda waktu antara jagung mulai mengeluarkan tongkol sampai waktu panen kisaran dua bulan sampai tiga bulan. Jadi para petani harus stay di kebun jagung setiap hari hingga dua bulan lamanya, yaitu sampai jagung siap panen.
Ketiga, buah-buahan. Orang-orang kampung gemar sekali membudidayakan buah-buahan di pakarangan rumah. Buah-buahan tersebut seperti pisang, jeruk, jambu biji, kelapa gading, mangga dan sebagainya. Buah-buahan tersebut juga tidak luput dari incaran para monyet. Sekalipun berada di pemukiman warga, monyet-monyet tidak takut menjarah buah-buahan milik warga.