Kisruh Penumpang Kapal Fery Tujuan Sapudi-Situbondo, Terobos Meski Lebih Muatan

5 Oktober 2022, 16:35 WIB
Penumpang Kapal Fery tujuan Sapudi - Situbondo membeludak /Hasan Al Hakiki/Sumenep News/

SUMENEP NEWS - Penumpang Kapal Fery di Pelabuhan Tarebung Sumenep kisruh lantaran banyak yang ditolak karena kelebihan muatan.

Penumpang kapal tujuan Sapudi - Situbondo itu jumlahnya tidak seperti biasanya, bahkan melebihi kapasitas yang sudah ditentukan oleh pihak kapal.

Penumpang tersebut sebagian banyak merupakan rombongan menuju Pondok Pesantren Syalafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo.

Mereka berangkat bermaksud untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad, SAW di Pondok Pesantren Sukorejo.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 SMP Halaman 141 Kurikulum Merdeka, Hikmah Bersyukur

Supriyadi, Warga Desa Karang Tengah, Gayam, menyampaikan bahwa kekisruhan tersebut terjadi lantaran sejumlah warga yang mau berangkat banyak yang tertolak.

Penolakan tersebut dilakukan lantaran jumlah muatan yang sudah melebihi batas dari regulasi kapal.

"Iyah sebagian ada yang tertolak dan pulang, mereka beralih naik Perahu Kayu pasaran menuju Situbondo," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telpon selularnya, Rabu, 5 Oktober 2022.

Hal serupa juga disampaikan oleh Samsul, Warga Desa Somber, Kecamatan Nonggunong, Sumenep.

Baca Juga: Membaca Al-Qur'an Dapat Menyembuhkan Penyakit Manusia, Salah Satunya Terjadi Kehidupan Hari Ini

Pria yang akrab disapa Sajaz itu menyampaikan bahwa akibat membludaknya penumpang, banyak warga yang menyeruduk masuk dengan paksa.

Padahal kata dia, petugas kapal sudah melarangnya. Namun banyak warga yang ngotot untuk masuk lantaran sudah membeli tiket dan ada juga yang tidak.

"Banyak yang lolos dengan menyeruduk pintu masuk, akhirnya bisa naik juga ke Kapal," ujarnya.

Selain itu kata Sajaz, membeludaknya penumpang Kapal Fery menyebabkan para pengguna kapal duduk berserakan di tangga kapal.

Baca Juga: Hati Tidak Tenang Dalam Menjalani Kehidupan Dunia, Jalan Keluar Dengan Membaca Al-Qur'an

Bahkan di tepi kapal area berbahaya, juga ditempati oleh para penumpang.

"Sepertinya tadi jumlahnya lebih banyak, soalnya banyak yang gak beli tiket juga maksa masuk," imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang diterima awak media, jumlah penjualan tiket di loket Tarebung sudah mencapai 520 orang.

Sementara, penumpang yang di perbolehkan untuk naik ke dalam Kapal hanya dibatasi berjumlah 350 orang.

Baca Juga: 6 Amalan KH Abdul Hamid Pasuruan Jelang Haul ke 41, Membaca Surat Al Fatihah 100 Kali

Namun, hal itu tak membuat penumpang mengerti dengan regulasi tersebut, bahkan arogansi penumpa memaksa masuk kapal membuat para petugas kewalahan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPTD Pelabuhan Tarebung, Iwan tidak memberikan respon klarifikasi awak media.

Meskipun mencoba dihubungi melalui perpesanan WhatsAppnya, pesan hanya terlihat centang biru yang menandakan sudah dibaca tapi tak di balas.***

 

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler