Monyet Turun Gunung Meresahkan Warga, Inilah 5 Jenis Tanaman Warga Sumenep Yang Di Incar Oleh Monyet

18 Maret 2022, 20:55 WIB
Monyet Turun Gunung Meresahkan Warga, Inilah 5 Jenis Tanaman Warga Sumenep Yang Di Incar Oleh Monyet /YouTube Nasib dan Hoki

SUMENEP NEWS-Sejak beberapa tahun yang lalu monyet menjadi momok yang menyebalkan bagi para petani di Sumenep.

Gerombolan monyet turun gunung mencari makan. Sasarannya tentu saja tanaman milik petani. Masyarakat petani dibuat resah oleh serangan monyet-monyet tersebut.

Para petani merugi lantaran tanamannya gagal panen.

 

Adapun tanaman petani yang menjadi incaran monyet di antaranya adalah:

 Baca Juga: Link Streaming Dan Head To Head Arsenal Vs Aston Vila Liga Inggris

Pertama, singkong.

Singkong merupakan komoditas primadona khususnya bagi para petani. Lantaran singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan ringan. Olahan singkong tersebut dapat dibuat kripik singkong, opak singkong, korkit dan berbagai macam makanan lainnya.

 

Seperti pada masyarakat Rubaru dan Pasongsonganyang mulai melirik menjadi pengusaha kripik singkong mentah. Alasan masyarakat memilih menjadi pengusaha kripik singkong adalah karena dari proses pembuatan sampai penjualan masanya cukup singkat.

 Baca Juga: Profil Dan Biodata Nia Ramadhani, Artis Cantik Berkelahiran Tanah Jakarta

bahan baku singkong tersebut didapat dari para petani setempat. Jadi, perputaran ekonomi di tingkat desa bertumbuh secara signifikan. Dengan adanya serangan monyet tersebut tentu saja menciderai stabilitas ekonomi masyarakatkhususnya petani dan pengusaha singkong.

 

Kedua, jagung. Jagung bagi masyarakat desa di Madura pada khususnya merupakan bahan makanan pokok di samping beras. Di mana pada masyarakat asli Madura makanan pokoknya adalah nasi jagung.

 Baca Juga: Prediksi Skor Dan Head To Head Pertandingan Arsenal Vs Aston Vila

Jadi, di awal musim penghujan sebagian lahan petani ditanami jagung, sebagian lagi ditanami padi. Jika pohon jagung sudah berbuah maka petani siap-siap menjaganya dari serangan monyit-monyet tersebut sampai jagung benar-benar siap panen. Jeda waktu antara jagung mulai mengeluarkan tongkol sampai waktu panen kisaran dua bulan sampai tiga bulan. Jadi para petani harus stay di kebun jagung setiap hari hingga dua bulan lamanya, yaitu sampai jagung siap panen.

 

Ketiga, buah-buahan. Orang-orang kampung gemar sekali membudidayakan buah-buahan di pakarangan rumah. Buah-buahan tersebut seperti pisang, jeruk, jambu biji, kelapa gading, mangga dan sebagainya. Buah-buahan tersebut juga tidak luput dari incaran para monyet. Sekalipun berada di pemukiman warga, monyet-monyet tidak takut menjarah buah-buahan milik warga.

 

Keempat, daun pepaya. Mungkin terdengar aneh jika monyet gemar makan daun pepaya. Tapi faktanya di lapangan memang begitu. Rasa pahit yang amat sangat dan rasa gatal yang ditimbulkan dari getah daun pepaya tak mampu mengurungkan niat para monyet melahapnya. Apalagi pucuknya yang baru saja mekar akan menjadi idola para monyet.

 

 Baca Juga: Mikel Arteta Merasa Arsenal Dirugikan akan Jadwal Pertandingan Premier League

Kelima, pohon padi. Pohon padi (panjhe’) yang baru saja ditanam juga menjadi korban amukan para monyet itu. Entah apa motif dan tujuannya, para monyet merusak dan mencabut pohon padi, dimakan juga tidak. Akibatnya petani padi bertambah PR-nya, selain hama tikus, rumput liar dan parang juga ada monyet yang harus disingkirkan dari sawah, entah bagaimanapun caranya.

 

Prediksi sementara dari masyarakat mengenai serangan monyet ini adalah karena faktor over populasi, sementara cadangan makanan tak sebanding dengan jumlah monyet. Sehingga kawanan monyet turun gunung mencari makan sampai ke ladang hingga pemukiman warga.***

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler