Terima kasih kau telah sabar mendidikku
Mengajariku mengecap dan mengucap
Meski kata pertama yang keluar dari mulut mungilku adalah “papa”
Namun engkau tetap bangga
Tempat surgaku
Kini telah banyak goresan, karena engkau yang tak pernah berhenti berjalan
Dengan alas yang sederhana
Akan aku jaga surgaku, sehingga tidak lagi terluka untuk kesekian kalinya