Network
SUMENEP NEWS - “Paket hadiah sign-in ini sangat berharga, oh tidak, bisakah vila Louwang diberikan langsung kepadanya?” batin Quan Yao
Inilah Pearl River Imperial View, salah satu daerah orang kaya di Nancheng.
Quan Yao menarik napas dalam-dalam, merasa sedikit pusing.
Mungkin seperti inilah rasanya memenangkan lotre.
Sampai teleponnya bergetar, dia melihat ID penelepon dan melihat bahwa itu adalah nomor yang tidak dikenalnya.
Baca Juga: BAB 1a, Quan Yao dan Misteri Paket Hadiah Penuh Kejutan
"Halo"
"Apakah Anda Nona Quan Yaoquan? Saya Fan Zheng, manajer penjualan Pearl River Dijing."
“Semua prosedur vila yang Anda beli di Zhujiang Dijing telah selesai dan saya akan segera mengirimkannya kepada Anda. Saya ingin bertanya kepada Anda sekarang berada di mana?"
“Memang benar.” Batin Quan Yao masih tidak percaya.
Suasana hati yang awalnya terburu-buru, bersemangat, dan terkejut sepertinya telah mereda pada saat ini.
“Saya berada di gerbang komunitas. Anda bisa melihat saya ketika Anda kemari.”
“Baiklah, tolong tunggu saya, Nona Quan.”
Setelah menutup telepon, Quan Yao mengeluarkan kacamata hitam dari tas kecilnya. Untungnya, ibunya memintanya untuk membawanya sebelum pergi keluar.
Quan Yao mengenakan kacamata hitamnya, mengeluarkan payung dan membukanya, dan sesosok tubuh terburu-buru keluar dari departemen penjualan.
Terlihat seorang pria muda memegang tas dokumen tertutup di tangan.
Baca Juga: Bos Berusaha Untuk Tidak Menonjolkan Diri Setiap Hari
Dia melihat sekeliling, lalu pandangannya menuju Quan Yao, dan berjalan dengan ragu, "Maaf, apakah Anda Nona Quan Yao?"
Quan Yao adalah satu-satunya yang berdiri di sini.
Quan Yao mengangguk, "Semua sertifikat real estate ada di sana, kan?" tanya Quan Yao.
“Semuanya ada di sana, dan saya juga menaruh kuncinya di sana.”
Setelah mengatakan itu, Fan Zheng menyerahkan tas dokumen itu kepada Quan Yao, "Ini kartu nama saya, Nona Quan. Jika Anda memiliki pertanyaan di masa mendatang, Anda dapat menghubungi saya nanti."
Quan Yao mengambilnya, membuka tas dokumen dan melihatnya. Dia masih mengenali sertifikat real estat. Sedangkan untuk kontrak pembelian rumah, dia tidak membacanya dengan cermat.
Setelah memasukkanya kembali, dia berkata sambil tersenyum, "Maaf, Manajer Fan."
“Tidak masalah, kalau begitu saya tidak akan mengganggu Nona Quan.” Setelah jeda, Fan Zheng berkata lagi, "Nona Quan, apakah Anda perlu tumpangan?"
Fan Zheng melihat Quan Yao berdiri di sini sendirian, terlihat masih sangat muda, dan tidak ada tempat parkir di sini. Rupanya Fan Zheng baru mengetahui bahwa Quan Yao datang dengan taksi.
"Departemen penjualan memiliki layanan VIP. Anda adalah klien terhormat kami di Pearl River Royal View dan dapat menikmati layanan VIP."
Quan Yao melambaikan tangannya, "Tidak, pergilah dan lakukan pekerjaanmu dulu."
“Baiklah, Nona Quan, berjalanlah perlahan.” Sesegera Fan Zheng pergi, Quan Yao menghela nafas lega. Quan Yao sangat gugup sekarang. Dia mengambil tas dokumen dan melihat sekeliling, lalu ke terik matahari di langit.
“Bagaimana kalau melihat rumahnya dulu?” pikir Quan Yao.***
