Biarkan Hatiku Tetap Utuh
Untuk engkau yang baru berlabuh
Dulu aku pernah bilang, kau laksana rembulan;
Sinar yang membawaku kelam dalam tenang
Sinar yang mengajarkanku tetap berjalan ditengah malam
Sinar yang mengasingkanku dari hingar bingar kehidupan keras
Kau terlalu semu untuk titik tentu,
bahkan temuku berujung ragu
seperti pelangi;
singgah sejenak menuliskan kisah indah
lalu pergi sisakan luka
luka yang tak lain adalah rindu
rindu sejenak, mungkin bisa tertampung
tatkala rindu menggunung dan membeku,
aku yang akan terapung.
Melalui bait ini, kutulis sebuah pesan
Untuk engkau yang tak pernah kutahu
Hanya sengenggam harap “semoga hatiku masih disimpan.”
“ada satu hal dari kita yang tak perlu orang lain tahu, tentang rasa.
Sebab rasa laksana embun;
indah, sejuk, tapi hanya sementara
menguap disela-sela cahaya.
Hargai sesuatu yang pernah kau dapat dari seseorang, terlebih soal rasa”
Kau harus tahu
hati kita beda,
sebab, hati adalah cermin. Sekali pecah utuhpun masih retak!
Pasuruan, 06 Maret 2020
Baca Juga: Tentang Rasa: Dua Laut Menyatu - Puisi Sauqi Romdani