Puisi Alif Iqbahtullah
Bundaku Perantara Suksesku
Maaf. . . Maaf. . . Maaf. . .
Kata ini masih belum mampu ku ucapkan kepadamu.
Kau pernah marah kepadaku.
Saat aku menghiraukan seruanmu dan menolak pintamu.
Saat itulah aku melihat tetesan air mata begitu deras menetes dipipi manismu.
Kau berkata kepadaku.
Bunuh aku.
Bunuh aku karena telah gagal mendidikmu dengan agama Allah.
Aku terduduk lesu menatapnya.
Aku bingung harus bagaimana.
Tubuhku lemastak berdaya.
Aku tak menyangka menyakiti relung hatinya.
Maaf. . . Maaf. . . Maaf. . .
Maafkan aku bunda.
Maafkan anakmu ini yang nakal.
Maafkan anakmu ini menyepelekan pintamu, bunda.
Kelak.
Saat anakmu sukses.
Saat anakmu mampu memberikan materi terbaiknya unntukmu.
Saat anakmu mampu membangun istana dengan kerja kerasnya.
Kata maaflah yang pertama kali aku ucapkan kepadamu, bunda.
Maaf bunda telah membebanimu dengan sikap anakmu ini.
Anakmu ini selalu sayang bunda.