Mimpi Dari Sang Khayal - Puisi Puisi Dise Dalusari

6 Februari 2023, 18:06 WIB
Kumpulan puisi Dise Dalusari berjudul Sentralisasi Kekayaan, Mimpi Dari Sang Khayal dan Terjaga Sukacita Pada Ekspektasi Fana/ilustrasi / PIXABAY/@Bob_Bmyt

SUMENEP NEWS - Kumpulan puisi Dise Dalusari berjudul Sentralisasi Kekayaan, Mimpi Dari Sang Khayal dan Terjaga Sukacita Pada Ekspektasi Fana.

Sentralisasi Kekayaan

Wewenang kekuasaan, dan pembajakan dari kuasa.
Perintah dilawan, untuk keuntungan kekenyangan.
Nadi di Leher mereka, berkerut tipis hampir putus.
Menyeruakan hak identitas diri, dari pelayanan Negara.

Gersang, dan leluasa mencekik udara dari pemberian Tuhan.
Mereka berdiri, di tanah setengah basah karena Air Mata.
Pemimpin serakah, mengadakan kudeta memberi kutukan.
Merampok harta rakyat, dan sumber daya alamnya.

Para renta, pengabdi bangsa dikhianati di hari tuanya.
Mereka merampas hasil juang, dari Pahlawan kesejahteraan.
Wajah berkerut, dan tubuh bergetar mendengar kabar duka.
Pilihan rakyat memilih nafsu, dan hati nuraninya telah beku.

Suara-suara mimbar, berisi orientasi pertanyaan.
Visi misi keadilan, harapan untuk kejujuran peradilan.
Kembalikan kewajiban mereka, dan berikan hukuman.
Kesengsaraan untuk Tikus berdasi, kebahagiaan untuk pejuang.

Jambi, 06 Desember 2022

Baca Juga: Lomba Menulis Puisi Nasional 2023 Tema Doa dan Harapan, Yuk Ikutan!

Mimpi Dari Sang Khayal

Layangan, dan gedung bertingkat mendekati Matahari.
Kicauan dari air yang mengalir, dan embun pagi yang menyatu.
Petir yang menyambar, suaranya bergetar, dan cahayanya berkilau.
Aku berdiri diatas kertas bercorak, dan Surat Kabar yang kaku dan pilu.

Hati yang nestapa, terjebak nostalgia, dan menggangu cara kerja.
Sukma yang dipaksa, untuk daya yang terisi harus angkat kaki!
Keramaian polusi, melewati jam pasti, dan omelan caci maki!
Ikatan leher yang dikekang, dituntut diam karena ketakutan.

Nadi yang berdenyut merdu, menikmati senja yang kehitaman.
Memenuhi panggilan Tuhan, doa yang khusyuk untuk kerohanian.
Terkadang kelelahan, memenuhi tuntutan karena kelalaian.
Teguran alam! Untuk mengingat insan yang ditinggalkan.

Kota, dan antologi cerita yang ada di dalamnya.
Memberikan rasa luka, dan cinta dalam sekejap Mata.
Dirundung keserakahan anarki? Atau ketegasan duniawi?
Kita yang memilih, dikelabui? Atau disegani!

Jambi, 06 Februari 2023

Baca Juga: Puisi Tentang Banjir yang Penuh Makna dan Kesan, Serta Bisa Dijadikan Tugas Sekolah

Terjaga Sukacita Pada Ekspektasi Fana

Fajar Timur tersenyum karena pesona Ibuku.
Suara merdunya, berlari mengintai angin.
Para balita, dan lansia meminta perhatian.
Bermain Petak Umpat, di Lemari Pakaian.

Menyusuri Jenggala, untuk mencari Pelangi.
Sendal yang tersusun rapi, dan lompat Tali.
Bersembunyi, di antara Tumbuhan Ilalang.
Air Sungai yang ramah, membuatku betah.

Menuruni bukit, sambil memikul rasa syukur.
Bernyanyi riang, sambil melewati rintangan.
Saling mengenggam erat, melawan ketakutan.
Sang riang, kembali pulang bersama kenangan.

Jiwa yang yang kering, bersama akar yang terjerat.
Melupakan masa lalu dari manusia jahil, dan kikir.
Rintihan doa untuk pengampunan, dan harapan.
Angkat kaki! Menaklukan fana untuk kurnianya.

Jambi, 06 Februari 2023

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Tentang Sekolah yang Pendek Singkat Tapi Bermakna, Dapat Dijadikan Tugas Bahasa Indonesia

Dise Dalusari, berusia 23 Tahun. Penulis yang berasal dari Kabupaten Bungo, Jambi. Alumni Mahasiswi Ilmu Hadis, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Ia sudah menerbitkan 2 Buku dan mendirikan komunitas Penulis dan Seniman Titan Arum di
Kabupaten Bungo, Jambi. Ia juga mengikuti beberapa Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional maupun Internasional, Jejak bisa ditemukan di akun Instagram @disedalu, dan Wattpad pesonawanodya.

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Asaku - Puisi Alif Iqbahtullah

Terlanjur - Puisi Alif Iqbahtullah

Wujud Rasa - Puisi Alif Iqbahtullah

Lenyap - Puisi Alif Iqbahtullah

Terpopuler