Indonesia Minim Budaya Membaca di Era Milenial, Ini Solusi untuk Pemerintah

- 12 Maret 2024, 12:49 WIB
Indonesia Minim Budaya Membaca di Era Milenial, Ini Solusi untuk Pemerintah
Indonesia Minim Budaya Membaca di Era Milenial, Ini Solusi untuk Pemerintah /Pixabay/Sasint

Bandingkan dengan Filipina satu koran untuk 30 orang, Thailand 30 orang, dan seterusnya. Kebiasaan membaca juga terlihat dari seberapa sering orang mengunjungi dan meminjam buku di perpustakaan, atau seberapa sering mereka berkunjung ke toko buku.

Sejumlah survei menunjukkan bahwa orang Indonesia memang lebih suka menonton daripada membaca. Membaca memang butuh effort lebih daripada menonton.

Tapi kalau Indonesia ingin menjadi pemain utama dalam kompetisi dunia, kebudayaan membaca harus ditingkatkan dan disebarluaskan terus-menerus, kecuali kalau kita sudah puas hanya dengan menjadi penonton dan pengagum hasil karya intelektual bangsa lain. Menonton saja sudah cukup tidak perlu susah payah menggalakkan membaca.

Baca Juga: Model Model Belajar Efektif di Dalam Kelas dan Kehidupan Sehari Hari untuk Mahasiswa

Karena itu, menggalakkan gemar membaca adalah tanggung jawab seluruh anak bangsa. Sejak kecil, para orang tua harus menanamkan aktivitas membaca pada anak-anak mereka.

Kita tidak bisa membayangkan bagaimana nanti daya saing Indonesia bila generasi penerusnya malas membaca dan lebih senang dengan hura-hura. Namun, kita harus optimistis dan bangga dengan generasi muda kita yang mampu meraih prestasi akademik pada ajang kompetisi internasional.

Keberhasilan mereka harus menjadi contoh dan pemicu untuk menggerakkan minat baca bagi yang lain. Pemerintah bertugas membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat agar bisa membaca.

Perbanyak perpustakaan hingga pelosok kampung dan desa, upayakan harga buku makin terjangkau, dan galakkan taman-taman bacaan.***

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah