15 Peribahasa Bahasa Sunda yang Sering Diucapkan Sehari Hari, Ternyata Ini Artinya

- 19 November 2022, 21:53 WIB
kumpulan peribahasa bahasa Sunda yang sering diucapkan dalam hari hari seperti Panjang leungeun, Bisa lolondokan, Ngadu angklung, Hampang
kumpulan peribahasa bahasa Sunda yang sering diucapkan dalam hari hari seperti Panjang leungeun, Bisa lolondokan, Ngadu angklung, Hampang /pexels.com/RODNAE Productions/

SUMENEP NEWS - Berikut ini kumpulan peribahasa bahasa Sunda yang sering diucapkan oleh orang Sunda.

Kumpulan peribahasa bahasa Sunda ini berisi tentang nasihat-nasihat atau seputar nilai Sunda.

Inilah peribahasa bahasa Sunda ini konteks bahasanya tidak langsung menyampaikan pesannya, tetapi dikasih sampul dengan pengertiannya.

Baca Juga: HASIL Skor Akhir Indonesia vs Slovakia 19 November 2022, Justin Hubner Dapat Kartu Merah

Dibawah ini kumpulan peribahasa bahasa Sunda yang dapat kamu jadikan motivasi atau mengambil nilai-nilainya.

1. Panjang leungeun: panjang tangan.

Artinya: suka mencuri, ini sama dengan peribahasa yang ada dalam bahasa Indonesia

2. Bisa lolondokan: bisa seperti bunglon.

Artinya: bisa mengikuti atau menempatkan diri dengan kebiasaan orang lain supaya akrab.

Baca Juga: Teks MC Pernikahan Bahasa Jawa Sederhana yang Mudah Dipahami

3. Nyalindung ka gelung: berlindung pada sanggul.

Artinya: suami yang dinafkahi istrinya.

4. Ngadu angklung: mengadu angklung

Artinya: banyak saling omong yang tiada gunanya (kosong, dimana angklung sendiri di dalamnya

sendiri kosong).

5. Hampang birit: ringan bokong

Artinya: tidak malas, mudah disuruh

Baca Juga: Doa Cepat Haid dalam 1 Jam, Baca Ini! Simak Penjelasan Lengkapnya

6. Biwir nyiru rombéngeun (tepian nyiru rusak): cerewet, semua rahasia diceritakan. Nyiru sendiri

merupakan peralatan dari bambu, biasa dipakai untuk membersihkan beras.

7. Buburuh nyatu diupah emas: belajar tetapi sambil minta diberi upah padahal gunanya untuk

dirinya sendiri. Buburuh artinya bekerja pada orang lain, nyatu: makan (bahasa kasar).

8. Élmu tumbila (tumbila = kutu busuk): pribumi merugikan tamu. Ini layaknya kutu yang ikut hidup

Baca Juga: Link Novel Kekuatan Harvey York untuk Bangkit Full Episode Gratis Karya Kentang Pecinta Serigala

di kita, namun keberadaannya merugikan.

9. Hadé gogog, hadé tagog: halus bahasanya dan baik sikapnya. Gogog sebenarnya istilah untuk

bersuara, misal pada anjing (ngagogog).  Tagog, artinya tampilan/sikap.

10. Heuras létah (keras lidah): hatinya keras, omongannya kasar.

11. Kandel kulit beungeut (tebal kulit muka): Tidak punya rasa malu.

12. Katuliskeun jurig (jurig = hantu): asalnya main-main jadi serius. Misalnya yang ngomong secara

bercanda bahwa temannya akan kecelakaan, eh ternyata benar celaka.

Baca Juga: Pernah Kecipratan Air Cabai saat Makan Bakso? Inilah Cara Ampuh Atasi Mata Perih

13. Kudu boga pikir kadua leutik (harus punya pikir kedua yang kecil): harus punya rencana/pikiran

lain atau alternatif.

14. Lungguh tutut (pendiam keong sawah): Sepertinya pendiam padahal liar/nakal. Bila dilihat,

keong sawah jalannya memang lambat dan pendiam, namun satu kotak sawah bisa dia jelajahi.

15. Pindah cai pindah tampian (pindah air, pindah tempat mandi): pindah tempat pindah adat,

menyesuaikan dengan adat dan kebiasaan di tempat baru (lain padang lain ilalang).

Demikian kumpulan peribahasa bahasa Sunda yang dapat kamu gunakan untuk menyampaikan nasihat tetapi tanpa harus menyampaikannya langsung.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah