SUMENEPNEWS - Berikut ini 10 Puisi Pendek Tentang Sekolah, Cocok untuk Referensi Tugas Sekolah.
Mengapa Puisi Pendek Tentang Sekolah? Karena sekolah ini menjadi objek yang sangat penting terutama sebagai tempat untuk berubah dari yang kurang baik menjadi baik.
Maka dari itu, sekolah ini bisa dijadikan bahan untuk Puisi Pendek Tentang Sekolah, terutama puisi ini dapat dijadikan bahan referensi untuk memenuhi tugas siswa.
Dalam artikel ini akan disajikan 10 Puisi Pendek Tentang Sekolah, yang bisa dibuat dalam beberapa menit dan tentunya cukup mudah.
Baca Juga: Indonesia Minim Budaya Membaca di Era Milenial, Ini Solusi untuk Pemerintah
Berikut ini 10 Puisi Pendek Tentang Sekolah, silahkan dimak dan pelajari dari berbagai konteksnya.
1. Sekolah Baru
Karya: Anonim
Senyumku hadir kala memasuki gerbang itu
Semangat pun ikut membersamainya
Aku senang bisa menghirup udara baru ini
Seolah menjadi kesegaran bagi jiwaku
Aku datang ke tempat ini
Untuk menuntut ilmu
Mencari bekal untuk masa depan
Dan pastinya karena aku butuh ilmu
Akan ku ukir cerita baru disini
Mulai dari pagi tadi sampai beberapa waktu kedepan
Aku berharap akan banyak hal yang terjadi
Menjadi lebih berwarna dan berkesan
Ku kira saatnya ku memasuki ruang baru itu
Saatnya ku menatap dan fokus pada guru
Kini hanya doa dari orang tuaku yang menjadi penyemangat
Seraya ku meminta tuhan untuk memberikan kemudahan.
2. Sekolah Idaman
Karya: Anonim
Sekolah Baru,
Inikah sekolah yang ku idamkan itu?
Yah, begitu indah.
Apa adanya,
Dan sepertinya hatiku senang,
Ketika ku telah menginjakkan kaki ku di sekolah idaman ku ini.
Mengenal sosok teman baru,
Sosok guru baru,
Di sekolah baru ini lah,
Aku akan melanjutkan perjuangan ku.
Hingga nanti aku sukses..
Betapa bahagia hati ini,
Betapa bahagia hati orang tua..
Ketika aku uda menjadi bagian dari sekolah tercinta ini,
Semoga kelak aku akan sukses.
Dan membahagiakan kedua orang tua ku.
3. Tahun Ajaran Baru
Karya: Anonim
Tahun ajaran baru dimulai
Tahun awal menapakkan jejak di tempat baru
Tahun awal menapaki jenjang yang lebih tinggi
Tahun awal memasuki sekolah baru
Sekolah baruku
Bukan tanpa usaha aku mencoba
Akhirnya aku berada disini
Di sekolah baru yang ku damba
Sekolah baru
Tujuanku disini menimba ilmu
Guna mengabdikan diri kepada bangsaku
Juga membekali masa depanku
Sekolah baruku
Semoga tahun-tahun kulalui disini
Menorehkan pengalaman bagiku
Dan mendewasakanku
4. Kenangan Sekolah
Wahai sekolahku
Kelak aku akan pergi meninggalkanmu
Ada banyak kenangan tersimpan
Tempatku menimba ilmu, menambah wawasan
Dan juga tempatku bertemu dengan banyak teman
Takkan pernah mungkin ku lupa
Tentang Momen indah semasa di sekolah
Tentang pengalaman, pembelajaran, dan juga kesenangan
Semuanya bercampur menjadi satu kenangan rasa
Rasa yang indah tentang kenangan sekolah.
5. Makan Siang di Sekolah
Makan Siang di Sekolah
Ilustrasi guru dan siswa, belajar
Ilustrasi guru dan siswa, belajar. (Photo by Max Fischer on Pexels)
Istirahat siang selalu ku tunggu
Karena itu saatnya kita semua makan siang
Saling membuka makanan
Sesekali bertukar juga hidangan
Namun, ada aja yang usil
Mengambil makanan tanpa sepengetahuan
Mendadak seketika lauknya berkurang
Padahal belum juga dimakan
Begitulah namanya waktu makan siang
Selalu saja ada cerita yang bikin kesal dan ceria
Dan diakhir istirahat siang itu
Kita semua kembali belajar dengan kenyang
Sambil memikirkan kapan bel pulang berdering.
Baca Juga: Model Model Belajar Efektif di Dalam Kelas dan Kehidupan Sehari Hari untuk Mahasiswa
6. Jangan Ajari Aku Korupsi Guruku
Oleh: Abdul Hakim
Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena
Di atas buku, ku simpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa dengan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau sampaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya
Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya
Menipu diriku.. orang tua.. dan seluruh bangsa
Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya
Guruku... jangan ajari aku korupsi
Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiir
Guruku... ajari kami sepenuh hati dengan kejujuran hati nurani
7. Tombak keberhasilanku
Oleh: Amanda Nurdhana D.
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guru ku …………..
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.
Baca Juga: PDF! Soal dan Jawaban OSN Kimia SMA 2024 Lengkap Pembahasan, Berapa Jumlah Neutron dalam Inti Atom
8. Para Pelajar
Karya: Elfrida Octaviani
Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia
Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan
Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang
Sumber:
Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata
9. Sekolahku
Karya: Muhd Hafizuddin
Detik berganti detik
Menit pun ikut berlari
hari silih berganti
bulan ikut meniti
tahun pun tak kuasa hindari
Pergantian masa hingga kini
Di pundakku melekat sebuah tas sekolah
dibahuku terangkat badge sekolah
sakuku logo sekolah pun tak mau tertinggal
Surga masa depan ada di benakku
karena pendidikan adalah kekuatanku
dan buku pelajaran enggan pisah denganku
Sekolahku
Pengabdianku
ilmuku
kucurahkan untukmu
semoga memenuhi pialamu
Sumber:
Rpaper laman academia unggahan Muhd Hafizuddin
10. Guru
Karya: Maya Novita
Yang pandangannya lurus ke depan
Yang duduk tapi menutup mata
Yang bersandar di tembok dengan bahu kanan
Yang menopang dagu sambil memainkan earphone
Yang selalu membalikkan badan untuk tahu sudah ada di mana arah jarum jam
Yang menunduk sambil menumpahkan semua imajinasinya melalui pensil di tangan
Semua perbedaan tabiat
Semua perbedaan kegiatan individu
Semua perbedaan cara menyerap sesuatu
Di antara mereka semua,
Siapa yang ternyata paling fokus menghiraukan satu sosok penolong masa depan mereka di mimbar?
Sumber:
Ebook Pijar: Antologi Puisi Pendidikan oleh Benny D Setianto dkk, Civitas Akademika Unika Soegijapranata
Demikian artikel terbaru mengenai “LENGKAP! 10 Puisi Pendek Tentang Sekolah, Cocok untuk Referensi Tugas Sekolah.” Dapatkan informasi terbaru dari Portal Sumenep News.***