Cerpen Bulan Ramadhan, Isi Cerita Menyentuh Ke Dalam Hati

8 April 2023, 07:00 WIB
cerpen bulan Ramadhan / terbaru / mudah / menarik / asyik / dengan isi cerita sangat menyentuh sekali ke dalam hati /Portal Purwokerto/Freepik.com/ gpointstudio

SUMENEP NEWS - Inilah cerpen bulan Ramadhan yang isi cerita sangat menyentuh ke dalam hati. 

Untuk siapa yang suka dengan membaca cerpen cobalah untuk membuka cerpen bulan Ramadhan ini. 

Setelah membuka cerpen bulan Ramadhan ini kalian akan diperlihatkan kata-kata yang sangat indah sekali. 

Baca Juga: Cerpen Tentang Ramadhan Singkat dengan Tokoh Anak Sekolah saat Puasa

Dengan keindahan kata-kata yang ada di dalam cerpen bulan Ramadhan akan menyentuh sekali ke dalam hati. 

Kita ketahui, bulan Ramadhan sudah kita lewati dan sudah sampai di pertengan bulan Ramadhan. 

Apa sih kegiatan kalian semua di bulan Ramadhan tahun ini, apakah tidur, main, HP, atau ngumpul dengan teman sebaya. 

Pasti banyak kegiatan nih namun, setiap kegiatan yang kalian lakukan di bulan Ramadhan memiliki manfaat kepada kalian. 

Baca Juga: Cerita Pendek Tentang Puasa Ramadhan, Ini Contoh Cerpen Singkat untuk Anak Sekolah

Kalau enggak, cobalah untuk mencari kegiatan lain yang memiliki manfaat sepem membaca cerpen di bulan Ramadhan. 

Membaca cerpen di bulan Ramadhan dengan tema-tema yang terbaru, mudah, menarik, dan lagi asyik sekali dibaca. 

cerpen bulan Ramadhan 

Bulan Ramadhan Sebentar lagi akan datang. Tidak sabar rasanya menunggu kedatangan Bulan yang penuh berkah itu.

Bulan Ramadhan yang akan hadir ditahun ini berdekatan dengan bulan kelahiranku. Sungguh seperti kado yang begitu istimewah bagiku. Selain itu begitu banyak cinta yang ditujukan kepadaku hingga membuat aku terlena akan semua itu.

Baca Juga: Contoh Cerpen Bahasa Madura, Kisah Cerita Cinta Tinggal Kenangan

Selang langkah bulan Ramadhan semakin dekat menghampiri.Permasalahan itu muncul menghampiri aku dan dia. Aku menjalankan hubungan bersamanya dengan dasar Ta'aruf. Kami berpisah akan jarak yang cukup jauh. Kami hanya menjalankan hubungan dengan berkomunikasi lewat telepon.

Kami memang sudah menjalankan hubungan yang serius dengan di tunjukkan atas kehadiran keluarga besar saat tahun lalu ke rumahku. Namun tetap tanpa kehadirannya.

Belakangan ini dia memang sering sekali emosi ketika menghubungiku, semua yang aku lakukan selalu salah baginya. Aku memang sudah mengerti dan memahami sikapnya yang keras itu, namun kali ini amatlah berbeda. Amarahnya, emosi sangatlah berbeda. Aku tidak mengerti mengapa dia bersikap seperti itu. Hingga aku merasa lelah menghadapi sikapnya yang semakin keras setiap harinya padaku. Dia bukanlah dia yang aku kenal. Sampai ucapan itu keluar dari mulutnya.

" Ingat,kamu bukan siapa - siapaku lagi dan kita tidak ada hubungan lagi!! 1000 kali orang tuaku memaksakan untuk menikah denganmu. Itu Tidak akan terjadi. Fatal yang telah kamu lakukan. "

Baca Juga: Contoh Cerpen Bahasa Madura Mudah Dipahami, Kisah Dari Kemuliaan Memberi Sedekah

Semuanya menjadi hening, aku terdiam sejenak membaca isi pesannya yang demikian. Aku merasa lelah menyakinkannya hingga membuatku tak membalas pesannya lagi. Aku menyerah menghadapi semua amarahnya itu. Handphone ku berdering keras saat itu, namun aku masih terdiam tak percaya dengan sikapnya yang begitu sangat berubah. Untuk kedua kalinya handphoneku kembali berdering dengan keras. Aku melihatnya tertulis dilayar ponselku " Mamah ". Mamah menelepon. Mamah adalah orang tua dari kekasihku. Segera aku angkat telepon dari mamah, dan aku berusaha untuk tidak terdengar bersedih dihadapan mamah.

Mamah menjelaskan segalanya padaku. Mamah berusaha menyakinkan aku,untuk tetap bersabar menghadapi sikap dari kekasihku itu. Mamah katakan padaku. Bahwa dia tadi menelepon mamah dan menceritakan segalanya. Dia menyesal telah berbicara yang begitu kasar kepadaku. Mamah memberiku keyakinan dan kekuatan. Mamah meminta kami untuk tidak saling berhubungan dulu, hingga waktunya tiba. Hingga dimana Ridho Allah yang akan menghampiri jalan kita.

Akhirnya bulan Ramadhan telah tiba, aku sangat bersyukur dengan semua permasalahan yang telah terjadi kepadaku sebelum ini. Aku tersadar bahwa selama ini kami telah salah mengartikan makna Ta'aruf. Aku telah mencorengkan dosa dalam perjalanan hubunganku dengannya yang memang belum halal. Semua perasaan cintaku, sayangku, cemburu dan rinduku kepada dia itu adalah dosa. Karena dia bukanlah pasangan halalku.

Baca Juga: Contoh Cerpen Bahasa Madura Asyik dan Menarik, Cerita Antara Cinta dan Benci

Allah telah menunjukkan jalan yang benar pada kami. Dengan perpisahan yang terjadi antara aku dan dia. Perpisahan ini akan membuat aku dan dia semakin dekat Dengan-Nya.

" Ya Allah.. Ya Rahman...Ya Rahim... Ya Tuhan kami. Aku hanyalah Hamba-Mu yang berlumur dosa. Ampunlah atas dosa kami yang telah salah dalam melangkah, yang telah mengotori Jalan Ta'aruf dengan dosa. Terima kasih atas perpisahan yang Diri-Mu berikan terhadap kami. Yang membuat kami semakin dekat dengan-Mu.
Ya Allah. Bila mana Hamba dan dirinya adalah baik satu sama lain, baik atas dunia dan akhirat kami. Maka satukanlah kami hanya dalam jalan Keridhoan-mu. Engkaulah yang telah Memisahkan maka Engkau pulalah yang mampu menyatuhkan.
Hamba Pasrahkan segenap perasaan dan Kerinduan terhadapnya hanya Kepada-Mu Sang Pemilik Hati ini. Aamiin "

Setiap sehabis sholatku tak henti aku Pasrahkan Segalanya hanya kepada Allah semata. Aku percaya segala Rencana-Nya adalah baik untuk aku dan dia.

Bulan Ramadhan sudah akan berakhir. Ketenangan telah aku dapatkan di bulan yang suci dan berkah ini. Aku bersyukur atas segalanya. Aku percaya dengan janji Allah kepada Hamba-Nya yang Bertakwa dan Berserah diri Kepada-Nya.

Idul Fitripun hadir menghampiriku. Rasanya Allah memberikanku begitu banyak Nikmat. Aku bisa bertemu dengan bulan Ramadhan dan Idul fitri kembali.

Tidak pernah terlintas dibenakku hal itu akan terjadi, kehadiran mereka membuatku amat sangat bersyukur atas rencana Allah. Ya, laki - laki itu. Aku kembali melihatnya lagi setelah permasalahan itu muncul aku sudah tidak berhubungan lagi dengannya. Rawut senyuman terpancar jelas diwajah mamah dan bapak saat itu. Tak bisa aku menahan perasaan ini. Aku pergi memeluk mamah yang saat itu berdiri didepan rumahku bersama dengan keluarga besar dari lelakiku itu. Mamah bisikkan padaku. " Sabarmu membuahkan hasilkan sayang, hari ini kami datang untuk membawamu pergi bersama kami sebagai istri dari putra mamah. Putra mamah yang kamu sayangi. "

Tidak bisa aku gambarkan perasaanku, yang jelas aku sangat bahagia dan bersyukur atas rencana allah yang begitu indah. Tidak ada yang pernah tahu akan Rencana-Nya. Yang aku tahu akhirnya pasti akan indah.

Demikian artikel berita cerpen bulan Ramadhan yang isi cerita sangat menyentuh ke dalam hati.*** 

 

Editor: Ahmad

Tags

Terkini

Terpopuler