SUMENEP NEWS - Apa saja kelebihan strategi pembelajaran interaktif pada penerapan Kurikulum Merdeka Belajar kali ini?
Nah, ingin tahu kelebihan strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka?
Simak penjelasan lengkap terkait kelebihan strategi pembelajaran interaktif yang nantinya diterapkan pada Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: GURU WAJIB TAHU! Fungsi Canva Sebagai Media Pembelajaran Kurikulum Merdeka 2023
Adapun strategi pembelajaran interaktif merupakan model pembelajaran yang perlu ditiru oleh para guru di Indonesia.
Model ini lebih pada pendekatan komunikasi antar guru dan murid dalam kelas dengan pendekatan emosional.
Hal tersebut dilakukan untuk menciptkan kelas yang aktif dan penuh dengan edukasi secara luas.
Baca Juga: Apa Kelebihan Quizizz Sebagai Media Pembelajaran yang Efektif dan Inovatif?
Tidak seperti kelas yang dingin, karena guru yang selalu menyampaikan dan siswa merasa bosan.
Sebab, seyogyanya, guru akan memberikan materi dan mengajak para siswa untuk lebih aktif dan tidak membeku.
Hal tersebut akan membantu proses penyerapan keilmuan lebih cepat dan guru lebih menyenangkan di dalam kelas.
Baca Juga: WOW! 5 Penggunaan Canva Sebagai Strategi Pembelajaran Sekolah Kreatif dan Inovatif
Bagaimana, masih tertarik untuk menerapkan strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka?
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemendikbud akan menerapkan pembelajaran Kurikulum Merdeka yang mengganti Kurikulum 2013.
Migrasi ini dapat membantu dan memperbaiki pendidikan di Indonesia untuk lebih baik dan terus ditingkatkan dalam mencetak kader cerdas.
Pada dasarnya, pembelajaran Kurikulum Merdeka ini membantu siswa dan guru lebih aktif, komunikatif, inovatif dan edukatif.
Baca Juga: 5 Fungsi Quizizz Sebagai Media Pembelajaran Kreatif, Nomor 3 Guru Tak Perlu Capek Koreksi Soal
Sehingga, guru tidak hanya berperan menyampaikan materi di depan siswa saat berada di dalam kelas.
Melainkan bagaimana mengajak siswa untuk aktif dalam materi yang disampaikan oleh guru saat KBM telah berlangsung.
Oleh karenanya, adanya pembelajaran interaktif ini dapat membantu cara berpikir yang menuntut partisipasi peserta didik dalam setiap aspek pembelajaran.
Baca Juga: Fitur Keren Quizizz Untuk Media Pembelajaran Efektif Bagi Siswa di Sekolah
Hal tersebut meliputi pembelajaran di semua kegiatan mulai diskusi, praktikum, simulasi, dan lainnya.
Hal senada yang disampaikan Kemendikbud terkait pengertian pembelajaran interaktif sebagaimana dikutip Sumenep News di bawah ini:
Pembelajaran Interaktif merupakan sebuah metode atau teknik pembelajaran yang diaplikasikan dengan sistem komunikasi dua arah.
Pada metode pembelajaran interaktif, guru pada ketika menyajikan bahan ajar, guru menjadi aktor utama dalam membentuk situasi interaktif yang edukatif.
Baca Juga: Merdeka Belajar : Mengenal Kurikulum dan Sistem Pembelajaran Untuk Anak Muda di Zaman Modern
Hal ini ditandai dengan adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Lalu, apa saja kelebihan strategi pembelajaran interaktif pada Kurikulum Merdeka dari Kemendikbud?
1. Meningkatkan Keaktifan
Sebagaimana namanya, tujuan strategi pembelajaran interaktif ini akan berdampak pada keaktifan seorang guru dan murid dalam kelas.
Baca Juga: Contoh Kelas Interaktif untuk Pembelajaran di Kelas, Para Guru Wajib Tahu Ini!
Seorang guru akan mengajak para siswa untuk aktif misalnya dalam kegiatan diskusi, simulasi maupun kegiatan lainnya.
2. Mengasah Logika
Adapun tujuan strategi pembelajaran interaktif selanjutnya adalah mengajak siswa dalam berpikir dengan kombinasikan antara konsep modern dan klasik.
Artinya, materi yang akan disampaikan dapat ditambahkan referensi menurut para ahli modern ataupun para ahli klasik.
Hal tersebut akan membuka cakrawala berpikir siswa dalam memahami suatu problem dari sudut pandang berbeda.
Baca Juga: Konsep Kegiatan Kelas Interaktif untuk Pembelajaran bagi Tenaga Pendidik di Sekolah
3. Meningkatkan Motivasi
Adanya pembelajaran interaktif sangat diminati oleh kalangan siswa di dalam kelas.
Hal tersebut karena siswa tidak semula cukup mendengarkan materi namun juga diajak untuk berpikir dan berpendapat.
Sehingga motivasi dan keberanian akan terbangun untuk meningkatkan wawasan secara luas.***