CEO Tesla, Elon Musk Meluncurkan Satelit Internet Starlink di Bali untuk Menjangkau Puskesmas di Pedalaman

- 22 Mei 2024, 10:21 WIB
CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk menjawab pertanyaan wartawan usai meluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). Kehadiran pebisnis asal Amerika tersebut selain meluncurkan satelit miliknya juga akan menghadiri World Water Forum (WWF) Ke-10 yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk menjawab pertanyaan wartawan usai meluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). Kehadiran pebisnis asal Amerika tersebut selain meluncurkan satelit miliknya juga akan menghadiri World Water Forum (WWF) Ke-10 yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU /MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Raya Waisak Berisi Doa dan Harapan, Cocok untuk WA, FB, IG dan Twitter

Akses internet sangatlah penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan di masyarakat. Hal ini utamanya bagi daerah terpencil yang saat ini akses internetnya sangat minim. Ada sekitar 10 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. 2.700 puskesmas memiliki koneksinya buruk dan 700 puskesmas tidak memiliki koneksi internet, Nantinya layanan internet Starlink bisa diakses oleh 3.400 puskesmas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang tersebar di 7.000 pulau di Indonesia.

“Melalui akses internet yang merata di seluruh provinsi, maka digitalisasi dalam layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia bisa terus meningkat. Jadi inilah yang kita kejar untuk mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan berbasis digital dengan adanya akses internet Starlink ini, jadi semua terhubung, dan memungkinkan kita melaksanakan telemedicine, dimana pasien dan dokter spesialis dapat berkonsultasi secara daring. Sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet cepat sama seperti halnya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan,” ujar IGN Jaya Negara.

Kecepatan internet fiber optik tetap lebih unggul daripada layanan internet berbasis satelit, namun layanan internet via fiber optik tetap memiliki kelemahan yaitu jangkauan yang terbatas dan sulit menjangkau daerah-daerah pelosok. Sementara jaringan internet yang mengandalkan satelit rentan mengalami gangguan jika terjadi perubahan cuaca. Oleh karena itu kedua layanan internet tersebut saling melengkapi, layanan internet berbasis satelit tetap dibutuhkan untuk wilayah pedalaman, tertinggal, dan terpencil, sedangkan internet berbasis kabel fiber optik hanya menjadi solusi untuk wilayah perkotaan.

“Saat ini Starlink memiliki sekitar 5.000 satelit mengorbit di luar angkasa. Saya berharap, jika langkah awal penerapan ini berhasil, program starlink ini dapat dikembangkan ke masyarakat. Hal ini utamanya dalam mendukung pemenuhan pelayanan akses internet di masyarakat. Jadi kedepan jika berhasil, harapan kita bisa merambah ke masyarakat, dengan konsep meminimalisir dan mengurangi adanya kabel, ini starlink kan operasionalnya berbasis satelit tanpa kabel melintang, jadi bertahap kita jajaki, termasuk regulasinya,” ungkap Jaya Negara.***

Halaman:

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah