Network
SUMENEP NEWS - Pemilihan Presiden 2024 telah memasuki babak krusial, dan hasil quick count menjadi sorotan utama. Pasangan calon Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka telah menarik perhatian dengan perolehan suara yang mengungguli pasangan calon lainnya. Berdasarkan hasil sementara, pasangan nomor 02 ini berhasil meraih 59,89% suara.
Sampai hari ini (15/2) pasangan nomor 02 Prabowo-Gibran masih memimpin perolehan suara yang selanjutnya disusul oleh Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud. Menurut hasil polling dari Charta Politika Indonesia, Prabowo-Gibran masih menduduki 57,79% suara.
Indikasi kuat muncul bahwa Prabowo-Gibran berpeluang memenangkan perhelatan Pilpres 2024, bahkan dengan kemenangan dalam satu putaran. Pertanyaannya, apakah hasil quick count ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia?
Baca Juga: Hitungan Suara Pilpres 2024 di Jawa Barat, Prabowo Gibran Taklukkan Anies Ganjar di Tanah Pasundan
Menurut Ekonom Senior dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, arus investasi dan minat investor dalam menanamkan modal di Indonesia tetap akan berjalan baik. Investor lebih memperhatikan keberlangsungan penyelenggaraan pemilu yang kondusif dan damai.
Tensi politik di suatu wilayah atau negara mempengaruhi keseriusan investor dalam menanamkan modalnya. Bagi investor, yang terpenting adalah pemilu berjalan damai tanpa keributan.
Dengan selesainya pemilu dalam satu putaran, investor akan merasa lebih yakin karena memberikan kepastian hukum. Pemilu yang digadang-gadang berlangsung satu putaran ini juga memberikan sinyal positif kepada dunia usaha.
Peluang kinerja investasi dan bisnis di masa depan akan semakin baik. Efek terhadap investasi dan perekonomian diperkirakan akan positif, dan investor dapat segera merencanakan langkah-langkah investasi yang lebih baik.
Baca Juga: Hasil Hitung Suara Pilpres 2024 Aceh Menurut Kawal Pemilu dan KPU, Amin Unggul di Serambi Mekkah
