Harapan Perancang Busana IFC di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78

- 17 Agustus 2023, 21:30 WIB
Presiden Joko Widodo kenakan busana adat Solo pada peringatan HUT RI ke 78
Presiden Joko Widodo kenakan busana adat Solo pada peringatan HUT RI ke 78 /Antara/

SUMENEP NEWS - Perancang mode dari Indonesian Fashion Chamber (IFC), Lisa Fitria, mengungkapkan harapannya menjelang Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Ia berharap agar masyarakat dapat menemukan jati diri mereka sendiri.

"Kita perlu mencapai kemerdekaan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu. Era digitalisasi yang begitu besar ini telah menyebabkan banyak orang terjebak, mereka kehilangan kemerdekaan dan tidak mampu menjadi diri mereka sendiri," ujar Lisa saat dihubungi oleh ANTARA pada hari Rabu.

Lisa menekankan bahwa seseorang yang tidak mampu menjadi diri sendiri tidak bisa disebut merdeka. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat bisa merdeka dari pengaruh luar dan menemukan identitas diri masing-masing.

Baca Juga: HUT RI ke 78, JAQS Kibarkan Sang Merah Putih di Bawah Air, Membuat Perayaan Berbeda Namun Tetap Bermakna

Ia juga menyoroti pentingnya untuk tidak terpengaruh oleh media sosial yang sering menampilkan citra yang glamor dan pamer tentang hal-hal yang berkaitan dengan uang atau ketenaran.

"Kita tidak perlu terjebak oleh citra glamor atau pameran di media sosial," tambah Lisa.

Lisa juga mengemukakan harapannya mengenai Pemilu 2024, bahwa masyarakat harus memiliki literasi yang baik agar tidak serta merta menerima informasi, tetapi juga melakukan penelusuran fakta terlebih dahulu.

"Iklim saat ini lebih cenderung pada tampilan visual tanpa kedalaman. Semoga literasi tentang demokrasi dan informasi dapat dipahami dengan baik dan tanggung jawab," demikian harapannya.

Sebelumnya, Lisa, yang juga seorang pengamat mode, memberikan pandangannya mengenai busana adat Tanimbar yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta pagi tadi.

Baca Juga: Sambut HUT RI, 78 Bendera Merah Putih Berkibar Menghiasi pelawangan Gunung Rinjani

Baginya, penampilan sederhana namun ikonik yang diperlihatkan oleh Presiden memiliki pesan yang mendalam. Saat itu, Presiden mengenakan kemeja putih dengan selendang kain tenun yang melingkupi dada dan punggung, dengan motif hitam, merah, dan abu-abu.

Di kepala, Presiden Jokowi memakai penutup kepala yang dihiasi oleh somalea, hiasan dari bulu burung Cenderawasih yang telah dikeringkan. Hiasan ini pada masa lampau melambangkan keberanian, kebesaran, dan kepahlawanan seorang pemimpin atau tokoh adat.

Selain itu, Presiden mengenakan kalung lingkaran emas di dada, sebagai lambang kebesaran seorang pemimpin. Di masyarakat Maluku, kalung emas ini merupakan simbol raja atau ketua adat yang penuh karisma dan dihormati.

Presiden juga memakai sabuk pinggang hitam dan celana panjang hitam.

Menurut Lisa, pemilihan busana adat oleh Presiden Jokowi tahun ini, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, memiliki makna yang menarik. Pesan yang ingin disampaikan adalah untuk mengingatkan bahwa Indonesia memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika" dan memiliki keragaman di berbagai pulau.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah