Network
SUMENEP NEWS - Sejak tanggal 10 Agustus 2023 ramai beredar video tentang 4 mahasiswa yang mengaku merupakan mahasiswi dari UIN Walisongo dan sedang menjalankan program Pema’hadan yang merupakan program mandatori dari Kementerian Agama.
Para mahasiswi tersebut mengaku sudah lebih dari 3 kali diberikan makanan basi. Mereka juga mengekspresikan kekecewaannya dengan mengatakan bahwa mereka manusia, bukan hewan.
Menindaklanjuti viralnya video tersebut, pihak universitas UIN Walisongo Semarang memberikan pernyataan resmi melalui press release Nomor: 3853/Un.10.0/R3/KM/02.05/08/2023 pada tanggal 10 Agustus 2023. dikutip dari isi Pers tersebut, UIN menerangkan bahwa program Pema'hadan tersebut merupakan program mandatory dari Kementerian Agama melalui Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 7272 Tahun 2019.
Baca Juga: VIRAL TIKTOK! Lirik Lagu dan Terjemahan Lagu Nanana “It Goes Like” Peggy Gou
Dengan demikian, pihak UIN Walisongo mengatakan bahwa program ini perlu dipertahankan dan diperkuat dengan manajemen mutu dan pengawasan serta evaluasi yang terukur.
Pihak kampus juga mengatakan bahwa informasi yang tersebar tersebut tidak sepenuhnya benar, namun pihak kampus akan merespon positif atas berita viral tersebut dan telah melakukan evaluasi terhadap mutu layanan katering dan memberlakukan uji petik secara rutin terhadap layana tersebut guna penjaminan mutu untuk layanan selanjutnya.
Dalam video viral tersebut mengatakan bahwa mereka sudah membayar uang sebanyak 3 juta rupiah namun tidak dijelaskan untuk apa uang tersebut, akan tetapi dari pihak Humas UIN Walisongo mengatakan bahwa biaya katering adalah sebesar 450.000 rupiah setiap bulannya untuk fasilitas dua kali makan. Pihak Humas juga menjelaskan bahwa layanan katering diberikan kepada 2000 santri putri.
Menanggapi video viral tersebut, para netizen memiliki pandangan yang berbeda.
menurut akun @za "pernh denger temenku bilang di mahad unws bayarnya lebih mahal dari ngekos"
