Mangkok Ayam Jago MenJadi Icon Google, Simak Sejarah Mangkok Ayam Jago

- 12 September 2022, 19:11 WIB
Desain Mankuk Ayam Jago ini didaftarkan sebagai Produk Indikasi Lampang, salah satu Provinsi di Thailand.  Saat ini menjadi icon google.
Desain Mankuk Ayam Jago ini didaftarkan sebagai Produk Indikasi Lampang, salah satu Provinsi di Thailand. Saat ini menjadi icon google. /Google/

SUMENEP NEWS-Desain Mankuk Ayam Jago ini didaftarkan sebagai Produk Indikasi Lampang, salah satu Provinsi di Thailand.

Saat ini menjadi icon google.

Mangkok ayam jago banyak dijumpai diberbagai Negara salah satunya di Indonesia.

Banyak yang penasaran mengenai sejarah ayam jago yang ada dimangkok.

Baca Juga: 3 Produk Wajib untuk Skincare dan Perawatan Kulit Wajib, Menurut Dokter Kulit untuk Hasil Maksimal dan Sehat

Berikut adalah ulasan lengkap sejarah mengenai mangkok ayam jago.


Di Indonesia sendiri, logo Ayam Jago akan sering ditemukan di berbagai produk dan masih eksis hingga saat ini.Sejarah dan Filosofi Mangkuk Ayam Jago

Namun jika merunut pada sejarahnya, Mangkuk Ayam Jago ternyata pertama kali muncul pada Abad ke-14 atau sekitar tahun (1465-1487) di masa Pemerintahan Dinasti Ming yang kala itu di pimpin Kaisar Chenghua.
Pada kala itu sang Kaisar memesan empat buah Cawan dengan gambar Ayam Jago dan Ayam Betina kepada pengrajin keramik khusu istana.\

Baca Juga: Nonton Bareng One Piece Film Red di Makassar, Cek Lokasi untuk Tanggal 21 September 2022

Dari sinilah awal mula ikon Ayam Jago terdapat di beberapa Cawan dan Mankuk. Lantas kemudian gambar tersebut diberi nama Ayam Jago atau Jigangbei dalam bahasa Cina Tiongkok sebagai lambang kemakmuran.

Lalu, seperti apa Filosofi dari Mangkuk Ayam Jago tersebut? Berikut ini kami ulas dari beberapa sumber terpercaya.
Kata “Ji” artinya “Ayam” yang dimana bunyinya seperti kata Jia atau bermaknakan Rumah. Gambar tanaman yang ada di mangkok (peony) melambangkan kemakmuran atau kekayaan.

Sedangkan pohon pisang dengan daun lebar memiliki makna keberuntungan untuk keluarga.Tak hanya Kaisar Chenghua, raja-raja setelahnya pun terus menggemari mangkuk Ayam Jago atau Jigangbei. Hingga pada Kekaisaran Qian Long (1735-1796) Ia membuatkan puisi yang berisikan pemujaan pada Ayam Jago di tahun 1776.

Baca Juga: Diuji Kesabaran Saat Diberi Musibah, Lelaki Saleh Ini Dapat Memberi Keselamatan Warga Desa Tempat Tinggalnya

Jauh setelah itu, yakni di awal abad ke-20, mangkuk ayam jago mulai merambah ke luar China. Penyebaran bermula dari perantau yang membawa mangkuk produksi pabrik di Provinsi Guangdong ini. Mereka membawa mangkuk ayam jago ke beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Indonesia.

Sejak saat itu, Jigangbei pun semakin banyak diproduksi dengan berbagai metode. Mulai dari teknik gambar tangan maupun mesin.***

 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah