Baca Juga: Film Perjalanan Pertama, Kenali Nama Pemeran dan Sinopsinya
Kedua, dimensi persaudaraan. Pada ibadah haji ada penekanan kebersamaan dan kerjasama untuk saling membantu dan saling menolong (ta’awun) dalam kebaikan.
“Kerjasama ini, tentu tidak hanya terbatas kepada kerjasama antar individu melainkan juga antar komunitas, organisasi dan antar negara-negara penyelenggara perjalanan ibadah haji,” ujar Wamenag Zainut.
Adapun dimensi ketiga, yakni dimensi ekonomi dimana pentingnya memberikan kemasalahatan lebih kepada umat manusia dengan berbagai aktivitas ekonomi.
Dari aktivitas ekonomi dalam bentuk perdagangan (tijarah) itu diharapkan, jual beli, ekspor-impor komoditas kebutuhan jemaah haji antar negara-negara Muslim semakin meningkat di masa akan datang.
“Seharusnya haji dapat menjadi wasilah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bagi negara-negara muslim,” tuturnya.
Baca Juga: Bob Tutupoly Meninggal Dunia, Penyanyi Legendaris yang Selalu Peduli pada Pencipta Lagu
Sedangkan dimesi keempat, yaitu dimensi sosial-kemanusiaan ibadah haji.
Hal itu direfleksikan dengan pemotongan hewan kurban ataupun hadyu (sembelihan) yang harus memiliki tata kelola yang baik.